BANGLI, BALIPOST.com – Mayat bayi yang ditemukan warga tergeletak di tengah jalan di wilayah Banjar Lumbuan, Desa Sulahan, Susut, saat hari raya Galungan, Rabu lalu, telah selesai diotopsi di RSUP Sanglah, Denpasar. Oleh pihak kepolisian, mayat bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangli.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli Nengah Sukarta diminta konfirmasinya, Selasa (30/7), mengatakan, pihaknya memiliki kewajiban menangani mayat bayi tersebut karena statusnya masuk sebagai jenazah telantar. Rencananya, mayat bayi akan dikremasi dengan prosesi Hindu di krematorium yang ada di wilayah Bebalang, Bangli. “Karena mayat bayi tersebut didapatkan di wilayah Bali, 90 persen kemungkinannya mayat tersebut adalah orang Bali yang beragama Hindu,” terangnya.
Untuk melaksanaakan upacara kremasi, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan yayasan yang ada di krematorium. Penyerahan mayat bayi akan dilakukan dari kepolisian ke Dinas Sosial di krematorium. Proses kremasi dilaksanakan sesuai hari baik pada Selasa (30/7) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Sukarta mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir, pihaknya telah menangani beberapa jenazah telantar. “Rata-rata tiap tahun ada. Tahun lalu ada satu,” ujarnya. Terakhir kali orang telantar yang ditangani Dinsos meninggal akibat sakit HIV/AIDS.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi dikonfirmasi terpisah menyatakan, mayat bayi diserahkan ke Dinas Sosial karena proses otopsinya sudah selesai. Penyerahan dilakukan agar mayat bayi tidak telantar dan terkatung-katung.
Mengenai hasil otopsi terhadap mayat bayi laki-laki itu, Sulhadi tidak bisa memberikan penjelasan. Menurutnya, hasil otopsi hanya bisa dijelaskan oleh pihak dokter forensik. Sementara itu, hingga saat ini penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang tega membuang bayi malang tersebut masih terus dilakukan pihak kepolisian. (Swasrina/balipost)