DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk persiapan Idul Adha yang jatuh pada Minggu (11/8), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali memastikan kecukupan stok hewan kurban baik sapi dan kambing di Bali. Untuk kambing, karena populasi kambing jantan di Bali belum bisa memenuhi kebutuhan, didatangkan dari luar Bali sebanyak 9.000 ekor.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Wayan Mardiana, Selasa (30/7) mengatakan dalam hal kesiapan hewan kurban, Pemprov Bali sudah melakukan persiapan untuk kecukupan hewan kurban berupa sapi dan kambing. Ternyata tidak hanya mencukup kebutuhan sapi di Bali, pada Idul Adha tahun ini, Bali juga memenuhi kebutuhan hewan kurban antar pulau seperti Pulau Jawa dan Sumatera. ”Kebutuhan antar pulau untuk sapi tahun ini sebanyak 31.600 ekor sapi,” ujar Mardiana.
Berbeda dengan hewan kurban sapi, Bali justru belum bisa memenuhi kebutuhan hewan kurban jenis kambing secara mandiri sehingga harus didatangkan dari luar dalam hal ini Pulau Jawa sebanyak 9.000 ekor. Mengenai banyaknya populasi sapi Bali untuk hewan kurban yang dikirim antar pulau, lanjut Mardiana kebutuhannya tersebut selain untuk hewan kurban juga untuk konsumsi sehari-hari.
Di sisi lain hari raya Idul Adha adalah momen dimana peternak menikmati hasil dari beternak sapi. Sebab, harga jual sapi menggiurkan yaitu Rp 42.000 hingga Rp 43.000 per berat hidup.
Meski jumlah yang dikirim antar pulau cukup besar, namun Mardiana mengatakan populasi sapi Bali masih sebanyak 125.000 ekor. ”Yang dikirim ini adalah sapi jantan dengan usia tiga tahun ke atas. Sesuai syarat sapi potong dan hewan kurban,” ujar Mardiana.
Sementara untuk kesehatan hewannya, kata Mardiana pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali bekerjasama dengan Kabupaten/Kota untuk melakukan pemeriksaan kelayakan hewan kurban baik sebelum dipotong dan setelah dipotong. Untuk sebelum dipotong adapun yang diperiksa adalah kondisi fisik sapi atau kambing tidak ada yang cacat dan sehat.
Setelah dipotong akan dilakukan pemeriksaan dagingnya apakah mengandung parasit atau tidak. ”Jadi kegiatan pemeriksaan ini akan mulai digelar seminggu sebelum Idul Adha. Yang menjadi sasaran adalah mesjid-mesjid yang menerima hewan kurban diseluruh Bali,” ujar Mardiana. (Wira Sanjiwani/balipost)