SURABAYA, BALIPOST.com – Keberhasilan Pemilihan Umum/Pemilu 17 April 2019 tak lepas peran industri printing. Sebab, sebanyak 1 miliar kertas surat suara pesanan Komisi Pemilihan Umum/KPU harus dicetak serentak tepat waktu.
Karena itu, pelaksanaan coblosan, baik pemilihan presiden/Pilpres, pemilihan legislatf/Pileg DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi dan DPR-RI serta DPD-RI berlangsung aman, tertib dan tidak ada kendala apapun.
Penegasan itu dikemukakan Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia/PPGI, Ahmad Mughira Nurhani, disela pembukaan Surabaya Printing Expo/SPE 2019 di Grand City Surabaya Kamis (1/8) siang. “Bisa dibayangkan, apabila ada kendala di percetakan terkait kertas surat suara. Apakah Pemilu April lalu berlangsung aman?” tanya Ahmad Mughira.
Karena itu, ia mengatakan industri grafika tak pernah habis. Sebab, industri percetakan sangat dibutuhkan. Baik instansi pemerintahan maupun swasta.
Semuanya membutuhkan mesin cetak untuk mencetak kertas guna memenuhi aktivitas kantor sehari-hari. Selain itu, pergeseran pola bisnis dalam persaingan produk bisnis konvensional ke era digital, menjadi peluang bagi yang dapat menangkap dan memanfaatkannya perkembangan teknologi digital dan online dalam era industri 4.0.
Demikian pula perkembangan dunia grafika semakin bertambah maju dan dinamis. Kebutuhan manusia dalam hidup masih selalu terkait dengan segala bentuk barang cetakan walaupun sebagian besar tergerus kemajuan dalam era digital.
Kebutuhan akan barang cetakan yang berkualitas tinggi dalam jumlah tertentu dalam proses pekerjaan yang makin mudah dan cepat merupakan pilihan yang harus di ambil pelaku bisnis percetakan.
Karena itu, kata dia, pengadaan pameran grafika seperti SPE 2019 yang diikuti 110 peserta dari sembilan negara ini merupakan jawaban kebutuhan akan tehnologi grafika terbarukan, para pelaku industri grafika dapat melihat dan membandingkan semua tehnologi yang berkembang sesuai dengan sasaran pasar grafika yang di perlukan. “Kami berharap para pelaku industri grafika khususnya di Jawa Timur/Jatim dan sekitarnya dapat mengambil keuntungan dari adanya pameran ini dan mendapatkan informasi akan tehnologi terbaru dalam dunia grafika untuk mendukung pengembangan bisnis,” ujarnya.
Sementara, Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian, Dr Ir Taufiek Bawazier, M.Si., menyatakan, pertumbuhan ekonomi di Jatim 5,5 persen yang di atas pertumbuhan nasional tak lepas dari peran industri printing dan grafika. “Printing mampu meningkatkan era industri 4.0,” kata Taufiek, saat membuka SPE 2019. (Bambang Wili/balipost)