DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Kamis (1/8), sekitar pukul 16.39.11 Wita, wilayah Banyuwangi diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan 4,3 SR.

Episenter terletak pada koordinat 8,41 LS dan 114,12 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 34 km barat daya Banyuwangi, pada kedalaman 140 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca juga:  Kuta Awasi Ketat Penduduk Pendatang

Menurut Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, Drs.M. Taufik Gunawan, Dipl SEIS, dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kuta mencapai II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa untuk pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan,” imbaunya.

Baca juga:  Hutan untuk Pariwisata Perparah Krisis Air di Bali

Ia juga menekankan kembali agar mencermati dan terus berlatih langkah-langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempabumi. “Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” tegasnya. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Meneguhkan Ekonomi Kebudayaan Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *