TABANAN, BALIPOST.com – Bendungan Telaga Tunjung kembali memakan korban jiwa. Minggu (4/8) dinihari, evakuasi dilakukan terhadap warga asal Wonogiri, Jawa Tengah yang dilaporkan tenggelam saat memancing Sabtu (3/8) malam.
Korban ditemukan telah tewas setelah sempat tenggelam di Dam Telaga Tunjung tepatnya di Banjar Dinas Pegubugan Kangin, Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.
Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Made Budiarta seizin Kapolres Tabanan AKBP Made Sinar Subawa, menerangkan korban tewas bernama Yanto. Pria berusia 23 tahun ini asal Sidokerto Girimarto, Wonogiri, Jawa Tengah.
Menurut keterangan sejumlah saksi, sebelum ditemukan tewas tenggelam, korban bersama dua orang rekannya yakni Bayu Kurniawan asal Blitar, Jawa Tengah dan Haris Kurniadi, pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Wita datang ke lokasi untuk mancing. Bahkan sebelum memancing, korban menurut pengakuan rekannya sempat membeli minuman keras jenis arak di Banjar Sandan, Penebel.
Saat tiba di Telaga Tunjung, korban kemudian memasang umpan pancing. Sembari menunggu hasil tangkapan ikan, korban pun meminum arak yang dibelinya bersama salah satu rekannya.
Korban pun sempat pindah lokasi memancing di sebelah utara dengan membawa sisa arak yang dibelinya. Setelah sekian lama dan jam sudah menunjukkan pukul 02.00 Wita, rekan korban pulang dan korban pun sempat diajak paksa untuk pulang.
Namun niatan itu ditolak oleh korban, dan diperkirakan sudah dalam keadaan mabuk. Korban pun ditinggal sendiri di lokasi kejadian. Sampai Minggu pukul 06.00 Wita, korban tak kunjung pulang ke rumah kostnya.
Merasa khawatir, rekan dan istri korban pun mencarinya ke tempat mancing. Namun tidak ditemukan, sementara sepeda motor dan pancing yang dibawa korban masih ada di lokasi tersebut.
Setelah diadakan pencarian dibantu oleh beberapa warga, korban ditemukan sudah tewas di dasar kolam. Dari mulut keluar cairan seperti muntahan. “Korban Yanto terjatuh dan tenggelam saat mancing di Bendungan Telaga Tunjung, dan diduga dalam kondisi mabuk. Korban ditemukan sudah tewas,” ucap Iptu Made Budiarta.
Dari hasil pemeriksaan terhadap tubuh korban, lanjut kata Budiarta, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hanya saja ditemukan sisa muntahan dari mulut dan hidung korban.
Terkait kejadian itu, pihak keluarga pun telah menerima dengan ikhlas musibah tersebut. Juga telah menandatangani surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi. Begitupun pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian memang tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan. (Puspawati/balipost)