TABANAN, BALIPOST.com – Peristiwa tragis menimpa pasangan suami istri I Gede Rustiada (37) dan Ni Wayan Juni Ariani (36) alamat Banjar Selingsing Kelod, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Keduanya tewas ditempat setelah mengalami lakalantas, Minggu (4/8) di Jalan Ir. Soekarno, tepatnya di barat bundaran Patung Adipura masuk wilayah Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan.

Seorang anak yang dibonceng saat lakalantas tersebut, Ni Made Sindi Ariyadi (9) berhasil selamat. Menurut keterangan Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Made Budiarta, lakalantas terjadi pukul 10.30 Wita.

Pasangan suami istri dan satu orang anak tersebut berboncengan mengendarai sepeda motor dengan nomor plat kendaraan DK 6196 HZ datang dari arah Utara atau jurusan Gilimanuk menuju arah Selatan jurusan Denpasar. Tiba di tempat kejadian, sepeda motor yang dikendarai Rustiada mendahului kendaraan lain yang identitasnya tidak diketahui dengan mengambil haluan terlalu ke kanan.

Baca juga:  Belasan Duktang dan PKL Ikuti Sidang Tipiring 

Saat bersamaan datang sepeda motor lain ikut mendahului. Sontak Rustiada kaget kemudian jatuh melintang di marka as jalan.

Dari arah berlawanan atau dari jurusan Denpasar datang kendaraan truk P 9503 UX yang dikemudikan Sofyan (50) asal Banyuwangi. Karena jarak yang cukup dekat, truk tidak bisa mengendalikan lajunya sehingga menyebabkan pengendara dan yang dibonceng terseret.

Dari olah TKP, pengendara motor mengalami luka pada lutut kaki kiri, pendarahan dari telinga dan hidung, kepala penyok dan meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Tabanan. Begitupun korban yang dibonceng mengalami luka pada lutut kaki kiri, pecah pada kepala, lecet tangan kiri, luka robek dan berlubang pada bahu kiri dan meninggal dunia di tempat kejadian. “Satu orang lagi anak berusia sembilan tahun selamat, dan mengalami luka pada lutut, bengkak pada alis mata kanan, memar pada pundak kiri dan kini dirawat di RS Tabanan,” ucapnya.

Baca juga:  Naik Tipis, UMK 2018 Tabanan

Dikatakannya, lakalantas terjadi lantaran pengendara sepeda motor kurang hati-hati saat mengambil lajur kanan dan mendahului kendaraan dalam keadaan situasi arus lalu lintas tidak aman.
Terkait hal itu, Iptu Budiarta kembali menekankan para pengendara agar senantiasa selalu berhati-hati saat berkendara, dan tetap mematuhi rambu rambu yang ada. “Kebanyakan kasus lakalantas di Tabanan juga terjadi karena faktor human error, untuk itu saya himbau lebih berhati-hati,” sarannya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Lakalantas di Celuk, Mobil Terbalik
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *