SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib naas dialami seorang pekerja listrik Gede Buda Kartayasa (22) asal Banjar Dinas Asah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Saat akan memindahkan tiang listrik di pinggir jalan Singaraja–Amlapura tepatnya di perempatan Pantai Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buda terkena sengatan listrik bertegangan tinggi. Akibat kejadian itu, bapak dua anak itu meninggal dunia setelah dirawat di IGD RSUD Buleleng, Selasa (6/8).
Informasi yang dikumpulkan di lapangan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Sebelum kejadian korban ikut bapak mertuanya Putu Artana Tangkas dan dua pekerja lain memindahkan tiang listrik di halaman rumah salah satu warga. Korban dan rekannya merupakan karyawan PT Deby Pramata Elektrik yang menerima pekerjaan dari PT PLN (Persero). Sesuai kontrak pekerjaan, tiang listrik itu akan dipindahkan setelah sebelumnya melepas kabel yang terkait di atas tiang.
Artana Tangkas ditemui di IGD RSUD menuturkan, sebelum kejadian, aliran listrik pada jaringan kabel tersebut sudah dipadamkan. Posisi pemutusan aliran listrik tidak jauh dari tiang listrik yang akan digeser. Setelah aliran listrik dipastikan padam, korban kemudian memanjat tiang menggunakan sabuk pengaman dan pengaman lain.
Setelah sampai di posisi yang sesuai, korban mulai bekerja melepas kabel di ujung tiang. Ketika memegang kabel yang akan dilepaskan, korban tesengat listrik bertegangan tinggi. Korban berhasil menghentakkan tangannya dan terlepas dari kabel yang dipegangnya. Naas, saat bersamaan tubuhnya lemas, namun badannya masih terikat dengan sabuk pengaman, sehingga tidak terjatuh.
Artana dan dua pekerja lainnya membantu korban dengan naik tiang menggunakan tangga. Korban kemudian dievakuasi dengan melepaskan ikatan sabuk pengaman. Setelah itu dibawa ke IGD RSUD dengan mobil pick-up milik perusahaan tempatnya bekerja. Saat diperiksa dokter jaga IGD, korban dinyatakan meninggal dunia. ”Tidak mengangka terjadi kejadian ini. Kasihan sekali. Dia menantu saya yang lima tahun ikut bekerja dan tidak pernah mengalami kejadian seperti ini,” jelasnya sedih.
Kejadian ini telah ditangani jajaran Polsek Sawan. Dari keterangan saksi yang dihimpun oleh personel Babinkamtibmaas Kerobokan Bripka I Komang Restika Yadnya, diduga sebelum kejadian korban tidak mengetahui kalau kabel yang akan dilepaskan dari tiang ternyata masih menyalurkan tegangan listrik. “Kasusnya masih dikembangkan,” katanya.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas RSUD Buleleng Ketut Budiantara, saat tiba di IGD pasien sudah dinyatakan Dead on Arivial (DOA). Hasil pemeriksaan dokter jaga IGD, tidak ada denyut jantung. Dokter berusaha melakukan pertolongan menggunakan alat pacu jantung, tetapi upaya ini gagal.
Budiantara menyebut pada jempol tangan kanan dan telapak tangan kiri korban terdapat luka melepuh, luka bakar dengan persentase kecil, dan pada kaki terdapat lecet. Kuat dugaan korban meninggal dunia karena sengatan listrik yang mempengaruhi detak jantung. “Kemungkinan korban punya riwayat jantungan. Sengatan itu membuat ganguan pada jantung dan merengut nyawanya,” paparnya. (Mudiarta/balipost)