SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarangkan menggelar upacara ritual pecaruan di lingkungan setempat, Rabu (7/8). Ritual ini dilakukan untuk menetralisir dan menghindari gangguan mahluk astral menjelang dimulainya karantina anggota Paskibra Kabupaten Klungkung pada Jumat (9/8).
Upacara pecaruan berlangsung sekitar pukul 09.00 Wita. Aura magis sempat terasa menjelang prosesi dilaksanakan. Salah satu pegawai SKB mengalami kesurupan di sebelah barat gedung aula yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan kelas belajar. Pegawai tersebut terlihat seperti menyembah-nyembah dan berlari ke arah Pura Padmasana SKB. Situasi ini sempat disaksikan Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang melakukan kunjungan ke SKB Banjarangkan.
Wabup Kasta mengatakan mendapat laporan bahwa dalam kegiatan karantina sebelumnya banyak anggota Paskibra yang mengalami kesurupan. Sebagai penekun spiritual, ia menilai banyak bangunan dan tempat di lokasi ini tidak sesuai dengan asta kosala kosali. Agar kejadian itu tidak terulang kembali tahun ini, maka dilakukan upacara pecaruan dan prayascita di semua ruangan. “Mudah-mudahan dengan digelarnya ritual ini tidak ada lagi gangguan-gangguan,” ujarnya.
Wakil Bupati asal Desa Akah ini juga menemukan atap gedung aula SKB rusak. Sejumlah genteng di bagian timur bergeser sehingga membuat celah di bagian atas. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu aktivitas di dalamnya, terlebih dalam waktu dekat akan digunakan untuk kelas belajar karantina anggota Paskibra.
Kasubag TU SKB Banjarangkan Nengah Sukarsi menyebut kerusakan tersebut semakin parah sejak setahun terakhir. Pihaknya sudah melakukan inventarisir dan melaporkan ke Dinas Pendidikan untuk mendapat perbaikan.
Sementara itu, Kabid PAUD dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Wayan Sarjana mengakui memang ada beberapa bangunan utama di SKB Banjarangkan yang harus segera direhab. Khusus untuk gedung aula, tahun 2019 ini disiapkananggaran Rp 100 juta dari APBD 2019 untuk rehab ringan. (Winata/balipost)