Ilustrasi. (BP/ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pemasangan 215 titik WiFi di seluruh desa dan kelurahan di Buleleng masih mengalami hambatan. Dari ratusan titik itu, sampai sekarang baru terpasang sebanyak 118 titik.

Lambatnya, pemasangan ini bukan karena masalah anggaran atau material, namun topografi Buleleng yang berbukit. Meski demikian, pihak rekanan dituntut dapat menuntaskan pekerjaan ini hingga akhir tahun.

Kepala Dinas omunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo-Sandi) Buleleng dr. Ketut Suweca, Jumat (9/8) mengatakan, pemasangan WiFi gratis ini merupakan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui program Bali Smart Island (BSI). Sesuai kebijakan itu, setiap desa/ kelurahan, puskesmas, dan daerah tujuan wisata (DTW) mendapatkan jatah masing-masing satuu titik.

Baca juga:  Kumpulkan Kepala OPD, Gubernur Koster Target 2020 Genjot Pelaksanaan Program

Akses internet gratis ini memakai jaringan kabel serat optik dengan kecepatan akses di setiap titik tersebut sebesar 20 Mbps. Untuk pemasangan dan pemeliharaan, anggarannya mencapai Rp 1,18 miliar lebih.

Setelah mulai dipasang, hingga saat ini baru terpasang 118 titik dan sudah beroperasi. “Mulai 2018 lalu kita diberikan 215 titik melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Bali. Sampai sekarang masih proses pemasangan sesuai perencanaan semua desa/ kelurahan, puskemas dan daerah tujuan wisata dipasangi akses WiFi gratis ini,” katanya.

Baca juga:  Kabur Saat Penggeledahan, Polisi Buru Pengedar Narkoba Asal Desa Lokapaksa

Meskipun rekanan mengalami hambatan teknis di lapangan, Kominfo-Sandi optimis rekanan dapat menuntaskan pemasangan seluruh titik yang sudah ditenderkan. Apalagi, program yang sama akan kembali digulirkan pada 2020 dengan titik yang sama, hanya kecepatan aksesnya akan ditambah. “Karena kami sebagai pengguna, tentunya tetap menunggu pihak ketiga menuntaskan sisa titik yang belum terpasang tersebut,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *