DENPASAR, BALIPOST.com – Sepeninggal almarhum Frans Bambang Siswanto, banyak hal terungkap tentang perjalanan karir Frans di dunia pendidikan. Almarhum Frans adalah pemilik Politeknik Internasional Bali (PIB) sekaligus Ketua Pembina INTI Bali.

Frans juga seorang tenaga pendidik. Ia pernah mengajar di Universitas Mahasaraswati sebagai dosen yang memberikan mata kuliah enterprenurship. Di samping asyik membangun SDM, almarhum Frans juga aktif berkegiatan sosial. Ia berdonasi untuk 17 yayasan di seluruh kabupaten di Bali.

Di rumah duka di Jalan Hayam Wuruk No. 155, Denpasar, tampak karangan bunga memenuhi rumah dan pintu gerbang. Salah satu karangan bunga yang besar terpampang di pintu gerbang rumah duka dari Ketua Umum PDIP Megawati dan Kapolda Bali.

Menantu alamarhum Augyawati Joe mengatakan, almarhum memang meninggal di Malaysia. Saat itu, almarhum sedang menjalani pengobatan di Malaysia. Namun saat menjalani pengobatan, Tuhan berkehendak lain, almarhum dipanggil Tuhan. “Jadi buat kita, kehilangan yang sangat besar sekali, kita tidak pernah ekspektasi kapan Bapak akan dipanggil Tuhan. Kita masih ingin punya Bapak disini untuk berkarya,” tuturnya Sabtu (10/8).

Baca juga:  HUT Pomad, Kodam Gelar Latihan Safety Riding

Almarhum dikatakan masih punya banyak mimpi yang belum terwujud. Almarhum memiliki institusi pendidikan di Tabanan yang setiap hari masih sering dikunjungi padahal usianya tidak muda lagi.

Ia aktif mengurus kampus, melakukan perbaikan baik fasilitas, maupun tenaga pengajarnya. Diceritakannya juga bahwa almarhum sedang merintis suatu koperasi yang tujuannya adalah membiayai UMKM di seluruh Indonesia, yang dimulai dari Bali.

Koperasi itu akan membiayai UMKM secara online, dengan suatu visi dan keinginan untuk bisa memberikan atau berkontribusi pada masyarakat Indonesia dan terutama Bali. Almarhum juga ingin agar seluruh anggota keluarganya bisa mewujudkan mimpinya baik anak maupun cucunya.

Masih banyak hal yang ingin dilakukan almarhum. Bahkan dirasa cita – citanya tak pernah habis. Ada saja hal yang ingin dilakukan agar dapat berkontribusi untuk masyarakat.

Di usia senjanya, alamarhum masih sibuk ke kampus, meeting, bertemu dengan rekan dan kliennya. Padahal menurut anak-anaknya, almarhum sudah seharusnya menikmati jerih payahnya. “Tapi papa bilang, bahwa baginya bekerja dan berkaryalah cara ia menikmatinya. Saya bisa berkarya, saya bisa give back to masyarakat. Itu happynya saya,” tutur Augyawati menirukan pesan yang pernah diungkapkan almarhum.

Baca juga:  Hendak Mengobati Pasien, Balian Malah Dibantai

Almarhum juga merupakan dosen di Mahasaraswati, yang mengajarkan tentang enterpreneurship. Di Politeknik Internasional Bali (PIB) miliknya, almarhum juga senang melakukan kuliah umum tentang enterpreneurship juga.

Almarhum menamatkan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Udayana, S2 Magister Manajemen di UI, dan S3 Ekonomi khususnya enterpreneurship di Brawijaya – Unud. “Disertasinya tentang CSR, corporate responsibility,” ungkapnya.

Almarhum yang juga Ketua Pembina INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa) Bali juga sempat menjadi keynote speaker pada 30 Juli lalu di acara CSR Award yang diadakan di Sanur, Bali. Selain aktif di bidang pendidikan, membangun SDM, almarhun juga aktif di bidang sosial.

Setelah pensiun dari bisnisnya, almarhum aktif berdonasi pada 17 yayasan di seluruh kabupaten di Bali. Terakhir, almarhum juga sedang menggemari senam AW S3 (Sehat, Semangat, Senang).

Baca juga:  Kasus Meninggalnya Bayi di Penitipan Anak Mulai Diadili

Senam ini dinilai selain menyehatkan juga dapat menjadi perekat bangsa. Saat itu, cukup banyak tamu yang hadir untuk berkunjung dan melayat.

Bahkan informasi dari beberapa keluarga mengatakan bahwa Ketum PDIP Megawati akan hadir nanti malam. “Kami akan sangat welcome kalau Ibu Mega mau datang. Kemarin Pak Adi Wiryatama juga sempat datang,” jawabnya.

Almarhum, Dr. Ir. Frans Bambang Siswanto, MM.berpulang pada Kamis (8/8). Almarhum meninggalkan seorang istri Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, tiga orang anak yaitu Putu Agung Prianta, Made Ariani Siswanto, Nyoman Astari Siswanto dan 7 orang cucu Wayan Ardi Brawijaya Liem, Made Arkha Airlangga Liem, Nyoman Alisha Tunggadewi Liem, Ketut Alanna Ghayatri Liem, Josephe Kayana Wong, Josiah Kayana Wong, Joheshua Kayana Wong. Jenazah almarhum akan dimakamkan pada Rabu (14/8) pukul 11.00 di Kertha Semadi, Mumbul. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *