TABANAN, BALIPOST.com – Dua warga yang hendak mancing, Minggu (11/8), di Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, malah menemukan mayat. Posisi jasad dengan posisi tertelungkup ini ditemukan di pangkung Lambih, Subak Pesagi, desa setempat.
Dari informasi yang dihimpun, sekitar pukul 11.00 wita, dua orang warga atau saksi yakni I Wayan Alit Nurgamayasa bersama rekannya I Wayan Wariasa. Sebelumnya saksi hendak mencari lokasi atau tempat yang bagus untuk memancing yakni di sekitar aliran sungai di subak Pesagi.
Saat pencarian itulah, saksi dikagetkan dengan mayat dalam kondisi kulit mengelupas dan posisi telungkup. Dan dekat lokasi temuan juga ditemukan tas yang diduga milik mayat tersebut.
Melihat hal itu, saksi pun kemudian menghubungi aparat desa terdekat dan selanjutnya di laporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Pesagi dan diteruskan ke Polsek Penebel. Atas dasar laporan, petugas kepolisian pun langsung meluncur ke lokasi temuan.
Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Made Budiarta seijin Kapolres Tabanan AKBP Made Sinar Subawa mengatakan dari laporan yang diterimanya, mayat dalam keadaan tertelungkup saat ditemukan. Kondisi kulit kepala dan muka sudah mengelupas, termasuk sebagian besar tubuh dan tangan, kedua tungkai kaki juga sudah tidak ada.
Korban menggunakan pakaian kemeja warna putih lengan biru. “Saat ditemukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban langsung di evakuasi ke rumah sakit,” ucapnya.
Dari hasil penelusuran, lanjut kata Budiarta diketahui identitas mayat berjenis kelamin laki laki bernama I Ketut Sudarsana, buruh bangunan berusia 50 tahun asal Dusun Airsanih Bukti, Desa/Kec. Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Mayat dapat dikenali oleh salah seorang saksi bernama AA. Nyoman Tirta yang mengatakan jika korban merupakan buruh bangunan yang diajaknya bekerja sejak tahun 2008. Dan sudah sempat dilaporkan menghilang sejak tanggal 15 Juli 2019 ke Polsek Penebel.
Yang menguatkan karena saksi masih ingat kartu undangan dan souvenir yang di bawa korban ada dalam tas hitam milik korban yang ditemukan di lokasi temuan. Korban juga diduga memiliki keterbelakangan mental, dibuktikan sebelumnya sering linglung dan berbicara sendiri. “Ada dugaan sementara korban meninggal karena jatuh terpeleset di aliran sungai, dan ini masih terus dilakukan pemeriksaan saksi saksi serta menunggu hasil visum baru bisa disimpulkan,” pungkasnya. (Puspwati/balipost)