SINGARAJA, BALIPOST.com – Nelayan hilang saat melaut kembali terjadi di perairan Buleleng. Kali ini seorang nelayan Made Pica Antara (45), warga Banjar Dinas Celagi Bantas, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula dilaporkan hilang.
Sebelum kejadian Minggu (11/8) sekitar pukul 03.00 Wita korban berangkat melaut menggunakan perahu bermesin dorong. Dari daratan sampai di lokasi rumpon milik Gede Suar yang bisa dijadikan lokasi penangkapan ikan, pelayaran korban tidak ada masalah.
Setelah menyiapkan beberapa perlengkapan penangkapan ikan, korban kemudian mulai menyelam ke bawah rumpon. Saat hari masih gelap, korban menyelam untuk melepas tali cantung sepanjang 3 meter yang dibawa kemudian menukar dengan tali yang diikat di rumpon.
Setelah, beberapa menit di bawah laut, korban tidak kunjung kembali ke atas perahunya. Sementara, tali yang sebelumnya dipegang mengambang.
Melihat kejadian itu, temannya Kadek Maha Arta (31) dan Komang Aris (30) yang melaut bersama korban berusaha untuk mencari, namun korban tidak kunjung ditemukan. Khawatir dengan keselamatan korban, temannya itu melaporkan kejadian itu kepada keluarga korban dan anggota Babinkamtibmas Desa Bondalem.
Kapolsek Tejakula, AKP Wayan Sartika seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK Minggu (11/8) memembenarkan laporan nelayan hilang tersebut. Sartika mengatakan, setelah menerima laporan tersebut pihaknya telah berkordinasi ke Satuan Polisi Air (Satpolair) dan SAR Pos Singaraja untuk bersama-sama melakukan operasi pencarian. “SAR bersama Polair dan kami masih melakukan pencarian dan sampai kemarin sore korban belum ditemukan. Keterangan saksi korban menyelam di sekitar rumpon dan setelah lama korban tidak muncul ke atas jukung-nya,” katanya.
Kordinator SAR Pos Buleleng Dewa Hendri mengatakan, pencarian hari pertama belum berhasil menemukan korban. Dari pencarian itu, jarak tempuh dari daratan sekitar 2 jam atau sejauh 66 kilometer. Pencarian masih di posisi pertamakali korban menyelam untuk menangkap ikan.
Sementara itu, pasca korban hilang, pihak keluarga dan kerabat turut mebantu petugas untuk menemukan korban. Selain itu keluarga melaksanakan upacara di pantai, lokasi korban dan rekanya mulai menurunkan jukung. Cara ini ditempuh untuk memohon petunjuk secara niskala agar korban segera ditemukan, dan memohon keselamatan. (Mudiarta/balipost)