Wayan Koster. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Nama Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster ada di balik kesuksesan penyelenggaraan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, 8-10 Agustus lalu. Koster merupakan Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committe) Kongres V yang kembali menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum tersebut.

Pascakongres, pria yang juga Gubernur Bali itu segera melakukan konsolidasi untuk persiapan Pilkada Serentak 2020. “Habis kongres, kami sudah harus mulai konsolidasi untuk persiapan Pilkada serentak 2020. Jadi, kami akan segera melakukan pemetaan mengenai calon-calon yang akan diusung oleh PDI-P pada Pilkada Serentak,” ujarnya di Denpasar, Senin (12/8).

Baca juga:  Ini, Kronologis Pengeprokan Kaca Berujung Ditembaknya Dua Pelaku

Menurut Koster, sudah ada nama-nama calon yang akan bertarung dalam Pilkada Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Karangasem. Jago-jago PDI-P di enam kabupaten/kota tersebut, sesuai perintah Ketua Umum dan DPP sudah jelas harus menang seluruhnya. Termasuk di Karangasem yang pada pilkada lima tahun lalu, calon dari PDI-P mengalami kekalahan. “Ya…harus berusaha. Kerja keras,” imbuhnya.

Baca juga:  Bahas G20, Petinggi Mabes Polri Temui Kapolda

Ditegaskannya, kader-kader PDI-P yang mendapat prioritas menjadi calon. Kendati, semuanya masih harus disurvei terlebih dulu supaya terukur betul kekuatannya. Di enam kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada, PDI-P sebetulnya bisa mencalonkan sendiri. Namun, pihaknya tidak menutup adanya koalisi dengan partai lain untuk kebersamaan. Sejalan dengan itu, Pilkada Serentak di Bali juga diharapkan tidak sampai ada kotak kosong. “Jangan ada kotak kosong, mesti ada lawan dong. Namanya partai mesti siap bertanding. Latihan kader supaya dia matang, bukan soal menang-kalah,” ucapnya.

Baca juga:  Hasil Sidak, Kafe Remang-remang Tak Ada Kantongi Izin

Selain konsolidasi, lanjut Koster, salah satu rekomendasi Kongres V mewajibkan pula upaya pembumian Pancasila. Rekomendasi kongres tersebut harus dilaksanakan karena bangsa ini tengah menghadapi masalah ideologi yang sangat serius. “Bali tidak boleh lengah terhadap urusan ideologi, jadi harus diperkokoh,” jelasnya. (Rindra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *