Tim Dekranasda Denpasar saat melakukan monev kepada perajin. (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Aspek budaya dalam kerajinan sangat berpengaruh dan menentukan hasil karya kerajinan dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM). Pengaruh alam, iklim, dan adat istiadat akan memberikan corak tersendiri dalam karya kerajinan.

Oleh karena itu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar mendorong perajin lebih inovatif dalam membuat produknya untuk bisa bersaing dengan karya-karya perajin di luar daerah. Upaya ini dilakukan Dekranasda bersama OPD terkait di lingkungan Pemkot Denpasar, seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, dengan melakukan monitoring.

Baca juga:  Iwata Bali Sumbang Pengungsi di GOR Swecapura

Monitoring dan evaluasi (monev) menyasar tiga perajin di Kota Denpasar dilakukan, Selasa (13/8). “Produk kerajinan Denpasar kaya ragam, kaya warna, dan kaya corak yang menjadi ciri khas serta tak terlepas dari inovasi para perajin Denpasar yang mampu membawa produk UKM dan IKM ini bersaing di pasar lokal, nasional, dan internasional,” ujar Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Denpasar Made Saryawan yang juga Sekrataris Dekranasda Denpasar.

Lebih lanjut dijelaskannya, kegiatan monev menjadi agenda rutin Dekranasda Denpasar yang dipimpin Ketua Dekranasda Denpasar Ny. I.A. Selly Dharmawijaya Mantra dan Wakil Ketua Ny. Antari Jaya Negara untuk mendekatkan pelayanan kepada perajin serta mengetahui kendala dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan produksi, seperti permasalahan permodalan, bahan baku, dan promosi.

Baca juga:  Kasus OTT Kabid Perizinan Gianyar dan Tahura Dilimpahkan

Dalam kegiatan monev ini pihaknya ingin mengetahui perluasan pasar promosi produk perajin serta langkah-langkah yang telah dilakukan. “Kami berharap ciri khas produk perajin Denpasar dapat terus dijaga serta tetap melakukan inovasi yang tentunya melihat persaingan produk-produk kerajinan hingga pemasaran lewat sinergi bersama,” ujarnya.

Kadis Pariwisata Dezire Mulyani mengatakan, dorongan produk dan kemasan inovasi dapat dikerjasamakan dengan Badan Kreatif Denpasar (Bkraf). Kerja sama ini nantinya mampu menonjolkan ciri khas oleh-oleh Denpasar bagi wisatawan yang berkunjung. “Produk perajin Denpasar penuh inovasi dan memiliki ciri khas. Hal ini akan terus kami dorong bersama,” ungkapnya.

Baca juga:  Inovasi UKM Berbudaya Bali

Kadis Koperasi dan UKM Made Erwin Surya Dharma Sena menjelaskan tentang bantuan bagi perajin dalam permodalan, terlebih adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Denpasar dengan target KUR tahun lalu Rp 1,875 triliun yang disalurkan Bank BPD Bali, BRI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, BCA, BNI, dan Bank Arta Graha. (Asmara Putra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *