MANGUPURA, BALIPOST.com – Ratusan peserta dari sejumlah negara di Asian, seperti Indonesia, India, Korea, Singapura dan Rumania mengikuti kegiatan Paradigling Accuracy Asian Cup 2019. Bertempat di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, kegiatan yang dibuka, Jumat (16/8) ini akan berlangsung hingga Minggu (18/8).
Turut hadir pada pembukaan, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata RI, Alexander Reyaan, Ketua Harian Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Marsda TNI Nazir Syah, Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha, Ketua FASI Provinsi Bali Kolonel Pnb Wibowo Cahyono Soekadi. Pembukaan ditandai dengan pelepasan balon berwarna merah putih ke udara oleh Ketua Harian FASI, Perwakilan Kemenpar RI dan lainnya.
Menurut Ketua Harian Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Pusat, Marsda TNI Nazir Syah, kompetisi yang diikuti sebanyak 107 peserta ini bertujuan menjaga kemampuan para atlit paralayang Indonesia maupun Asia dalam berpalayang baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Selain itu, juga untuk meningkatkan prestasi di Nasional dan Internasional. “Selain itu kejuaraan ini pada hakekatnya, sebagai bagian dari proses pembinaan atlit sekaligus menguji kemampuan atlit di bidang itu dan diharapkan tercipta rekor-rekor baru,” pungkasnya disela pembukaan.
Dipilihnya Bali dan Pantai Pandawa sebagai titik terbang dan landing atau mendarat, selain sebagai upaya untuk mempromosikan sports tourism di Bali, juga untuk mempromosikan destinasi Pantai Pandawa Desa Kutuh.
Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha menambahkan, dengan memperebutkan peringkat Nasional, semua atlit yang berasal dari Indonesia hadir di sini. Termasuk atlit paradigling Indonesia yang memperoleh emas di Asian Games 2018, ikut menjadi peserta mempertahankan peringkat nasional yang telah dicapai sebelumnya.
Kompetisi ini akan memperebutkan total hadiah dana pembinaan dari FASI sebesar Rp 50 juta, terbagi kedalam tiga kategori yakni over all, kategori putra dan kategori putri beregu.Penilaian dalam kejuaraan Paradigling Accuracy Asian Cup 2019 dinilai dari keakuratan dan ketepatan peserta mendarat.
Salah seorang peserta yang juga TNI AD Jawa Timur, Mochamad Ali menyebutkan, untuk pemandangan lokasi, suasana kejuaraan bagus dan kecepatan anginnya juga bagus. Namun, untuk tantangan atau kesulitan medan di sini kecepatan angin agak tinggi di siang hari dan masih ada bangunan. “Kesulitannya kalau siang anginnya agak kencang apalagi di lokasi pendaratan masih bangunan jadi perlu hati-hati saat mendarat,” pungkasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)