NEGARA, BALIPOST.com – Pascapelantikan DPRD Jembrana 2019-2024, digelar Rapat Paripurna internal berkaitan pembentukan fraksi. Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Jembrana Sementara, Ni Made Sri Sutharmi, Rabu (14/8) dari 7 parpol mengerucut menjadi 5 fraksi.
Tiga parpol memilih bergabung menjadi dua fraksi yakni PPP dan PKB satu fraksi dan Hanura merapat bersama Demokrat.
Dari lima fraksi itu Fraksi PDIP yang paling gemuk dengan 18 anggota. Disusul Fraksi Golkar dengan enam anggota dan Fraksi Gerindra serta Fraksi gabungan Demokrat dengan Hanura, dan Fraksi gabungan PKB dengan PPP.
Rencananya pembentukan fraksi ini akan ditetapkan pada Jumat (16/8). Empat dari lima fraksi telah memunculkan nama Ketua Fraksi. Hanya Gerindra yang belum menunggu keputusan penunjukan partai terkait pimpinan DPRD.
Ketua Fraksi PDIP ditetapkan dijabat I Ketut Sudiasa. Ketua Fraksi Golkar ditunjuk I Made Sabda. Sedangkan Fraksi Gabungan Demokrat Hanura dijabat I Ketut Catur. Dan terakhir Fraksi gabungan PKB dengan PPP, mengerucut nama H. Muhammad Yunus.
Sementara Fraksi Gerindra, belum menentukan Ketua Fraksi. Gerindra masih menunggu putusan siapa yang menjabat pimpinan DPRD terlebih dulu.
Ketua DPRD Sementara, Ni Made Sri Sutharmi, mengatakan pada rapat paripurna internal lalu fokus untuk pembentukan fraksi. Di samping pembahasan pembentukan tata tertib dan pembentukan Pimpinan Dewan yang definitif. “Fraksi belum ditetapkan tapi sudah dibahas. Sebenarnya kita harapkan bisa langsung ditetapkan, tetapi karena dari Gerindra belum ada nama Ketua Fraksinya, kita tunda,” ujar Sutharmi.
Fraksi dibentuk sebelum nantinya penetapan Pimpinan Dewan yang definitif. Ia secara pribadi berharap Alat Kelengkapan Dewan (AKD) bisa terbentuk sebelum akhir bulan ini sehingga dewan yang baru sudah dapat melaksankan fungsi maupun tugas-tugas pokok dewan di bulan berikutnya. (Surya Dharma/balipost)