MANGUPURA, BALIPOST.com – Setelah upacara penaikan bendera Sang Merah Putih dalam rangka memperingati HUT RI ke-74, pada sore hari dilaksanakan Aubade dan penurunan bendera. Terdapat juga pementasan Tari Pendet massal dari anak-anak Paud yang berjumlah 2.310 dari 195 lembaga PAUD se-Badung, Sabtu (17/8), di Lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala.
Upacara penurunan bendera dipimpin oleh Komandan Aubade Christoforus Alexandro Ria Ago dan selaku Inspektur Upacara, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Juga hadiri Ketua DPRD Badung Sementara Putu Parwata, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Ketua Tim PKK Ny. Seniasih Giri Prasta, Wakil Ketua PKK Ny. Kristiani Suiasa, Wakil Ketua I Ny. Rasniati Adi Arnawa, Ketua Gatriwara Ny. Ayu Parwarta, Ketua WHDI Ny. Isyudayani Astika, perwakilan OPD beserta seluruh peserta apel.
Pada kesempatan tersebut Wabup Suiasa memberikan apresiasi kepada anak-anak Paud ikut memeriahkan HUT RI kali ini dengan membawakan tarian pendet yang berjumlah 2.310 peserta. “Kami selalu menggunakan kemasan budaya, serta pendekatan terhadap budaya itu sendiri. Sehingga kami di Kabupaten Badung memastikan bahwa segala aspek pembangunan berlandaskan budaya, berupa penampilan seni yang akan selalu ditampilkan serta memberikan kesempatan, ruang dan waktu buat anak-anak kita, generasi kita untuk memposisikan dirinya sehingga nantinya akan tumbuh semangat dan nilai-nilai budaya pada anak-anak itu sendiri,” kata Suiasa.
Setelah penurunan bendera sang merah putih, dilanjutkan acara syukuran di Jaba Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung. Pada syukuran ini, Suiasa juga mengatakan sebagai Bangsa Indonesia, khususnya sebagai anak bangsa, sebagai generasi penerus yang sudah diberikan kemerdekaan, diberikan kebebasan dalam kehidupan tata negara, tentu kita ucapkan terima kasih serta mendoakan para pejuang-pejuang bangsa, pendiri bangsa, para pahlawan semua baik itu di kalangan nasional maupun di daerah,” ucapnya.
Ia mengatakan peringatan detik-detik proklamasi agar digunakan sebagai momentum untuk introspeksi diri dan merenungkan diri. Sejauhmana sebagai generasi penerus anak bangsa yang sudah mampu meneruskan cita-cita para pendahulu bangsa, pendiri bangsa dan pahlawan bangsa yang sudah berjuang dengan titik darah penghabisan. (Adv/balipost)