Gubernur Koster meresmikan free akses WiFi. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Program Pemerintah Provinsi Bali melakukan pemasangan Wireless Fidelity (WiFi) sudah terealisasi memasuki 2019 ini. Namun dari pemasangan itu, ada yang sudah bisa difungsikan, ada juga yang hanya menjadi pajangan.

Seperti WiFi di Balai Banjar Lingkungan Bukit Jangkrik, Kelurahan Sampalangan, Gianyar yang sampai saat ini belum bisa difungsikan. Kepala Lingkungan Bukit Jangkrik I Wayan Regenanta dikonfirmasi Minggu (18/8) membenarkan perangkat WiFi telah dipasang oleh petugas sekitar tiga bulan lalu. Namun diakui, hingga kini alat tersebut belum bisa digunakan. “Ya benar memang sudah lama tidak hidup ini,” katanya.

Baca juga:  Atasi Blank Spot, Diskominfo Pasang Puluhan Wifi Gratis

Setelah dipasang, diakui sampai saat ini hanya menjadi pajangan di atas balai banjar setempat. Padahal lampu indikator alat tersebut menyala, namun masih belum dapat terkoneksi ke perangkat telepon selular. “Lampu indikatornya hidup, tapi WiFinya belum bisa koneksi internet,” katanya.

Pihaknya pun sempat mengkoordinasikan hal ini dengan petugas terkait. Diketahui, penyebabnya ialah sejumlah perangkat yang belum terpasang. “Katanya masih kekurangan alat dan petugas masih belum ke sini untuk pasangnya lagi,” paparnya.

Diungkapkan,  masyarakat Lingkungan Bukit Jangkrik sangat mengharapkan adanya layanan internet tersebut layaknya yang sudah dipasang pada balai banjar yang lain. “Harapan kami agar apa yang kurang itu bisa segera dipasang, sehingga WiFi bisa digunakan oleh masyarakat,” katanya.

Baca juga:  Ini Upaya, Gojek Tingkatkan Kompetensi Keamanan Digital Mitra UMKM

Kabid E-Government Diskominfo Kabupaten Gianyar, Wayan Manik Suhartanta saat ditemui menyampaikan bahwa sejumlah persoalan terkait pemasangan WiFi telah disampaikan pada rapat evaluasi di tingkat provinsi. “Kita di daerah hanya operatornya saja, karena ini kan program dari provinsi yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Pemasangan WiFi itu juga ada kategorinya, mulai dari PT1, PT2, PT3, dan PT3C. Kalau nama istilahnya itu ada artinya,” jelasnya.

Dijelaskan PT1 tersebut merupakan pemasangan jaringan WiFi di desa pakraman sudah siap digunakan. PT2 masih memerlukan upaya lagi dalam penggunaannya, PT3 masih memerlukan infrastruktur seperti tiang maupun alat. Sedangkan PT3C tersebut mengalami kendala karena tidak adanya sinyal.

Baca juga:  Tabrak Papan Nama Warung, Pemotor Tewas

Sementara di Kabupaten Gianyar, ada sebanyak 247 titik pemasangan WiFi meliputi desa pakraman, puskesmas, dan obyek pariwisata. Namun saat ini beberapa daerah Gianyar bagian atas yang secara letak geografisnya dataran tinggi mengalami kendala pada jaringannya. “Kendalanya itu rata-rata lokasi Gianyar bagian atas yang berdekatan dengan daerah Bangli. Secara umum penyebabnya adalah letak geografis,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *