DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste Pradeep Kumar Rawat yang didampingi Konjen India R.O Sunil Babu, Senin (19/8).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Tamu Gubernur tersebut, Dubes India Pradeep Kumar banyak menyinggung tentang upaya penguatan hubungan kerjasama Bali-India di berbagai bidang. Mengawali penyampaian maksud dan tujuannya, Pradeep Kumar secara khusus memberi ucapan selamat kepada pasangan Gubernur Wayan Koster dan Wagub Cok Ace karena telah dipercaya untuk memimpin Bali.
Ia berharap, di bawah kepemimpinan Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace, hubungan kerjasama antara Bali dan India ke depannya dapat ditingkatkan. Menurut Pradeep, hubungan Bali dan India sudah terjalin cukup lama.
Pemerintah India sendiri telah melakukan sejumlah langkah untuk lebih mendekatkan hubungan dengan daerah Bali. Langkah tersebut diantaranya tercermin dengan keberadaan dua ‘pelinggih’ Bali di India. “Ada keinginan untuk membuat museum tentang Bali di India,” ujar Dubes Pradeep.
Dubes Pradeep sekaligus mengundang Gubernur Wayan Koster sebagai tamu kehormatan pada pelaksanaan festival festival lampu pada bulan Oktober 2019 mendatang. Festival tersebut, menurut Pradeep berhubungan dengan epos Ramayana, epos yang juga dekat dengan masyarakat Bali.
Gubernur Bali Wayan Koster memberi apresiasi kedatangan Duta Besar India ke Pulau Dewata. “Prinsipnya kami akan meneruskan hubungan kerjasama antara Provinsi Bali dengan Pemerintah India terutama di bidang pariwisata dan pendidikan,” ujar Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.
Ia menyampaikan terima kasih atas undangan untuk menjadi tamu kehormatan di festival lampu, namun Gubernur Koster mengatakan saat ini dirinya masih fokus untuk menata pembangunan Bali untuk mewujudkan visi pembangunan Bali lima tahun ke depan yang sudah dicanangkannya bersama Wakil Gubernur Cok Ace.
Namun dalam upaya promosi pariwisata jika keadaan memungkinkan, Gubernur mengatakan akan menugaskan Wagub Cok Ace untuk menghadiri festival tersebut.
Sebelumnya Dubes Pradeep sempat diterima Wagub Cok Ace dan membicarakan beberapa hal terkait pariwisata. Pada kesempatan itu, Dubes Pradeep mengatakan di bidang transportasi telah dibuka penerbangan langsung rute Bali-India yang memudahkan akses wisatawan India ke Bali dan sebaliknya.
Pemerintah India juga telah menerapkan kebijakan pembuatan visa secara online dan tanpa dipungut biaya. Pada bagian lain, Pradeep menyinggung kerjasama Sister Province antara Bali dengan salah satu provinsi di India yaitu Uttarakhand yang saat ini tengah serius dijajaki. “Letter of Interest (LOI) sudah kami kirim, sekarang masih menunggu persetujuan dari Kemenlu RI,” ujar Pradeep sembari meminta bantuan Pemprov Bali ikut mengawal rencana ini.
Pemerintah India berharap, MoU sister province Bali-Uttarakand bisa ditandatangani kedua belah pihak di tengah-tengah festival lampu yang akan digelar 24-27 Oktober 2019 mendatang. Dalam kesempatan itu, Pradeep juga menyampaikan rencana kunjungan kerja Menteri Pariwisata India ke Jakarta 29-30 Agustus.
Ia sangat berharap ada perwakilan dari Pemprov Bali hadir pada kunjungan tersebut karena terkait upaya peningkatan kerjasama di bidang kepariwisataan.
Wagub Cok Ace menyampaikan Bali dan India punya historis hubungan sangat panjang. Hal ini erat kaitannya dengan agama Hindu yang dianut oleh mayoritas masyarakat Bali. Cok Ace sependapat dengan harapan Pradeep dalam penguatan kerjasama.
Bahkan, Cok Ace melontarkan sebuah gagasan untuk merancang sebuah festival yang menggambarkan eratnya hubungan India dan Bali. “Kalau dengan China, kita sudah punya Festival Balingkang. Dengan India, kita perlu jajaki untuk merancang hal yang sama. Misalnya kita buat festival yang menggambarkan kedatangan Rsi Markandeya,” imbuh Cok Ace.
Pada bagian lain, Cok Ace juga menyebutkan bahwa India menjadi salah satu penyuplai wisatawan ke Bali. Mengutip data statistik, hingga bulan Mei 2019, kunjungan wisatawan India ke Bali menempati peringkat tiga setelah China dan Australia. (kmb/balipost)