Permaisuri Raja Denpasar IX (Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan), Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah dilakukan upacara palebon terhadap Permaisuri Raja Denpasar IX (Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan), Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan, pada November 2018, upacara lanjutan akan digelar. Kali ini upacara yang digelar, yakni karya angasti puja atma wedana maligia jangkep.

Puncak karya tingkatan utamaning utama ini jatuh pada Jumat (4/10). Putra pertama almarhum, Dr. A.A. Ngurah Agung Wira Bima Wikrama, ST.,M.Si., ditemui di kediamannya, Rabu (21/8) mengungkapkan, persiapan karya Maligia Jangkep ini sudah hampir rampung.

Pihaknya akan menyiapkan sarana dan prasarananya terlebih dahulu sebelum kegiatan utama berlangsung. Dikatakan, karya maligia jangkep ini merupakan rangkaian dari upacara pelebon yang sebelumnya sudah dilakukan, Maligia Jangkep ini memiliki makna untuk menyucikan suksma sarira.

Baca juga:  Agar Tak Terjebak Macet, Masyarakat Diminta Cari Jalur Alternatif

Hakekat dari upacara maligia itu adalah menyucikan badan halus (suksma sarira) dari berbagai kotoran agar menjadi satu, yakni bersatu kepada Tuhan. Sedangkan pada upacara palebon intinya untuk menyucikan wadah manusia atau badan kasar (stula sarira) yang terdiri atas unsur panca mahabuta, maka waktu Maligia menyucikan suksma sarira atau badan halus.

Ida Tjokorda  Ngurah Jambe Pemecutan menambahkan serangkaian dengan karya ini, pihaknya tidak membatasi bila ada yang ngiring (ikut). Pihaknya memberikan kesempatan kepada semua semeton yang ingin ngiring dalam karya ini untuk bisa bersama-sama menyukseskan karya ini. “Dulu saat kami melangsungkan karya palebon, semua ikut beramai-ramai membantu. Karena itu, sekarang saat ada karya Maligia Jangkep, kami siap menerima kembali,” katanya.

Baca juga:  Polresta Klaim Jumlah Lakalantas Turun

Rangkaian karya Maligia Jangkep ini akan dimulai pada Selasa (10/9) mendatang dengan kegiatan matur piuning karya yang akan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa. Dilanjutkan Kamis (12/9) dengan kegiatan nyukat genah dan marisuda bumi.

Setelah beberapa rangakaian kegiatan, kembali digelar pada Sabtu (28/9), yakni melaspas payadnyan dan ngangget don bingin. Puncak karya, Jumat (4/10) akan dipuput Ida Pedanda Gede Putra Tembau, Ida Pedanda Gede Pemaron, Ida Pedanda Gede Bluangan, Ida Pendanda Gede Sari Arimbawa dan Ida Pedanda Budha Jelantik Lila Arsa.

Baca juga:  SMA Dwijendra Denpasar Siap Terima Siswa Baru, Berbasis Hindu Miliki Kelas Unggulan

Seperti diketahui, jajaran keluarga besar Puri Agung Denpasar (Satria) telah melangsungkan upacara palebon Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan pada Rabu (14/11/2018). Almarhum lebar pada 17 Oktober 2018 pada usia 74 tahun.

Almarhum meninggalkan lima anak, 10 cucu dan 1 cicit. Lima putra-putrinya adalah Dr. A.A. Ngurah Agung Wira Bima Wikrama, ST.,M.Si., A.A. Sagung Istri Ratih Isyana Dewi, S.Pi., A.A. Ngurah Agung Astikaningrat, S.Pi., A.A. Ngurah Mayun Wiraningrat, SE., dan A.A. Ngurah Alit Putra, SE. (Asmara Putera/balipost)

 

MALIGIA- Foto alamarhum, Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka yang akan diupacarai Maligia Jangkep.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *