Ilustrasi. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tindak kekerasan dialami Putu SAP (15), siswa Kelas X Farmasi SMKN 1 Klungkung, Selasa (20/8) lalu. Kepala siswa asal Desa Tihingan, Desa Banjarangkan ini, dipukul menggunakan helm oleh pelaku Putu GRS (16). Pelajar asal Mendoyo, Jembrana, ini kesal dan langsung menyerang korban, lantaran kekasihnya yang sekolah di SMKN 1 Klungkung terlihat memeluk korban di depan matanya.

Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Mirza Gunawan menyatakan kasus ini sesungguhnya didorong agar dapat diselesaikan secara damai. Namun, orangtua korban tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, sehingga kasusnya dilanjutkan ke aparat penegak hukum. “Kedua belah pihak sudah diminta datang ke Mapolres Klungkung untuk proses lidik lebih lanjut,” katanya, Rabu (21/8).

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas Layanan RSUD Bangun Instalasi Bedah Sentral

Saat dimintai keterangan oleh polisi, pelaku mengaku jauh-jauh datang dari Gianyar bersama temannya untuk menemui pacarnya di SMKN 1 Banjarangkan. Ketika tiba, sepintas pacarnya MT (16), kelas XI Multimedia, datang hendak menyambutnya. Namun, di hadapan pelaku, pacarnya itu justru terlihat memeluk orang lain, yakni korban. Lantaran cemburu, pelaku hilang kendali dan melayangkan helm yang dibawanya. “Akibat pukulan itu, kepala korban memar dan langsung dirawat ke RSUD Klungkung,” ujarnya.

Baca juga:  Klungkung Dapat Kesempatan Lakukan Pinjaman, Dua Usaha Ini Diutamakan

Tindak kekerasan di lingkungan sekolah ini, disikapi aparat terkait, baik Babinsa maupun Bhabinkamtibmas setempat. Petugas mengupayakan agar persoalan ini diselesaikan secara damai. Apalagi ini persoalan sepele dan dilakukan oleh seseorang yang masih anak-anak. Namun, pihak keluarga korban menolak berdamai.

Mirza Gunawan menambahkan, pihaknya kini sedang melanjutkan rangkaian penyelidikan atas kasus ini. Di pihak lain, ayah korban, I Putu TB, sesuai laporannya ke Polres Klungkung, mengaku kaget anaknya diperlakukan seperti itu. Saat itu dia hendak menjemput anaknya ke sekolah. Lama ditunggu, anaknya tak datang-datang. Saat dicari ke dalam kelas, dia mendampati anaknya sudah digotong ke luar oleh teman-temannya untuk dibawa ke rumah sakit.

Baca juga:  Kejaksaan Temukan Pendanaan Ganda di SMKN 1 Klungkung

“Setelah dari rumah sakit, saya balik ke sekolah untuk mencari penyebab kenapa anak saya sampai seperti itu. Ternyata, kata teman-temannya, kepalanya dipukul pakai helm. Saya langsung laporkan ke Polres Klungkung,” tutur I Putu TB. (Bagiarta/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *