GIANYAR, BALIPOST.com – Ibu meninggal usai proses persalinan di RSUD Sanjiwani terjadi pada Kamis (22/8). Ni Made Dani harus meregang nyawa akibat pendarahan hebat setelah usai proses persalinan putra keduanya pada rumah sakit yang beralamat di Jalan Ciung Wanara, Gianyar, itu.
Suami korban, I Nyoman Kobik (34), menuturkan, istrinya rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Selama proses pemeriksaan, tidak ada keluhan terkait kehamilan ibu 30 tahun itu. Hasil empat kali USG, bayi yang dikandung dipastikan normal. “Terakhir, hari Selasa lalu, saya mengajak istri melakuklan pemeriksakan kehamilan di Klinik Angga di Desa Kerta, Payangan, lanjut dirujuk ke RS Sanjiwani,” terangnya.
Di RSU Sanjiwani, Made Dani langsung mendapat pemeriksaan dokter. Namun, Kobik mulai waswas lantaran lama tidak ada bukaan atau tanda-tanda proses kelahiran bayi. Tim medis yang menangani kemudian merangsang agar terjadi bukaan. Akhirnya proses persalinan sang istri berlangsung secara normal pada Rabu (21/8) dengan proses menarik bayi dan mengurut perut ibunya.
Sang bayi lahir dengan berat 4,5 kg dan sehat. Namun, usai persalinan, tanpa diduga ibunya mengalami pendarahan hebat. Pendarahan yang tak berhenti akhirnya membuat Made Dani lemas dan meninggal pada Kamis (22/8) pagi. “Dalam proses persalinan itu saya khawatir, kenapa tidak dioperasi saja,” sesal Kobik.
Jenazah Made Dani sudah dibawa ke rumah duka di Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Jumat (23/8). Di tengah suasana duka, pihak keluarga tengah menyiapkan prosesi kremasi untuk ibu dua anak itu. Anak pertamanya Gede Wirasa Putra (10) pun tak hentinya menangis sejak pulang dari rumah sakit sembari memangku adik balitanya.
Dirut RSUD Sanjiwani dr. Ida Komang Upeksa saat diminta konfirmasinya membenarkan ada ibu meninggal usai proses persalinan. Dokter asal Buleleng ini menyatakan proses yang dilakukan untuk Made Dani sudah sesuai prosedur.
“Terkait ibu asal Majangan, Kecamatan Payangan, yang meninggal usai melahirkan di RSUD Sanjiwani, dapat kami sampaikan bahwa tindakan yang dilakukan kepada pasien sudah sesuai prosedur penanganan medis. Pada Sabtu (24/8) rencananya dilakukan audit medis untuk mencari penyebab kematiannya,“ jelasnya.
Komang Upeksa mengakui sebelumnya juga ada kasus ibu meninggal saat proses persalinan. Kala itu terjadi karena sang ibu mengalami kelainan jantung. “Kapan itu, saya harus buka data lagi,“ imbuhnya.
Kadiskes Gianyar dr. Ida Ayu Cahyani Widyawati mengatakan sudah menerima laporan terkait ibu yang meninggal usai persalinan di RSUD Sanjiwani. Pihaknya turut serta menginvestigasi penyebab kematian tersebut. “Sedang diinvestigasi penyebab kematiannya,“ tegasnya.
Menurutnya, Diskes mengaudit penyebab setiap kasus ibu meninggal usai melahirkan. “Setelah audit, kami berikan rekomendasi terkait faktor yang menyebabkan kematiannya, termasuk pengawasan serta pembinaan pada rumah sakit tersebut, bila ditemukan faktor-faktor yang harus diperbaiki. Untuk kasus ini sedang diinvestigasi oleh audit internal,“ tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)