MANGUPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Indonesia yang memiliki akses ke perbankan jumlahnya kurang dari 50 persen, tepatnya 49 persen. Untuk meningkatkan inklusi keuangan Indonesia, Digiasia Bios menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
CEO Digiasia Bios, Hermansjah Haryono mengatakan, dengan menggandeng BPD dan BPR, pihaknya yakin dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Kerjasama ini dilakukan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BPD Nusa Tenggara Timur, BPDNet dan BPR Kanti di acara Digital Banking and Fintech Ecosystem Gathering.
“Penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan langkah awal dan kami akan membahas teknis detailnya yang akan segera dirangkumkan dalam perjanjian kerjasama. Kami akan fokus di uang elektronik, baik card based atau server based, peer to peer lending dan juga remitansi,” ujarnya.
Hermansjah menambahkan bahwa Fintech dan Perbankan perlu bahu membahu agar dapat memberikan layanan keuangan yang maksimal untuk masyarakat. “Diharapkan dengan adanya kerjasama ini maka dapat mendorong inklusi keuangan di Indonesia,” tutupnya. (Citta Maya/balipost)