MANGUPURA, BALIPOST.com – Bergesernya gaya hidup ke arah digital membuat perbankan pun berupaya beradaptasi. Salah satunya Bank BJB.

Direktur Utama BJB, Yuddy Reynaldi, Sabtu (24/8), mengatakan pada Triwulan I 2019, performance masih cukup baik. “Namun dengan situasi dan kondisi perekonomian global, ini menjadi PR yang berat buat kami,” ujarnya didampingi Board of Directors (BOD) BJB di Kuta.

Ia mengatakan Triwulan II akan ada lompatan terkait perbaikan informasi teknologi (IT). Rencananya pada 31 Agustus akan launching QR Code Indonesian Standard (QRIS) BJB sehingga menjadi nilai tambah bagi nasabah.

Ia menegaskan saat ini bagaimana mendigitalisasi BJB. “Kita tidak bisa lagi berkelit menjadi bank yang bersifat digital, tidak lagi manual. Sudah soft launching di internal. QR BJB sudah disetujui oleh BI. akan soft launching di sekitar Braga,” jelasnya.

Baca juga:  Perkuat Likuiditas, BPR Lestari Bali Terima Kucuran Dana Rp 250 Miliar dari bank bjb

Ia mengaku punya harapan besar bagaimana digitalisasi ini akan memiliki nilai tambah. Sebab, digitalisasi ini akan meningkatkan CASA ratio. “Saat ini perbandingan dana murah dengan dana lainnya di BJB masih kurang dari 50 persenan. Idealnya di atas 50 persen,” sebut Yuddy.

Ia mengutarakan Bank BJB akan menerapkan tiga fokus utama sebagai strateginya. Ketiga fokus tersebut yakni, reposisi bisnis yang akan mengembangkan bisnis pada sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah, khususnya di Jawa Barat dan Banten sambil tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market. Fokus kedua yakni reorganisasi yang tercermin dalam penyesuaian dalam struktur organisasi agar mendukung implementasi dari strategi yang ditetapkan perseroan.

Baca juga:  Bank BJB Salurkan KPR Nasabah di Bali, Wujudkan Impian Kepemilikan Hunian Sejahtera

Sedangkan fokus ketiga atau terakhir adalah re-engineering teknologi informasi. Bank BJB akan terus memperkuat infrastruktur, penggunaan dan pengembangan teknologi yang tepat dari sisi waktu dan kualitas dengan memperhatikan aspek user experience dan customer behavior.

Ditambahkan Direktur IT, Treasury dan International Banking, Rio Lanasier, digitalisasi bisa meningkatkan efisiensi kinerja sehingga ke depannya BJB bisa lebih sehat. Secara jangka pendek, lanjutnya, BJB akan melakukan akselerasi produk dan layanan elektronik serta digital banking. “Termasuk di antaranya pengembangan e-money server based untuk transaksi menggunakan QR Code, perluasan fitur dari mobile banking bank bjb termasuk bjb Digi yang lebih user friendly, integrasi bisnis digital dengan perusahaan Fintech termasuk e-commerce dan self-service banking machine atau e-kiosk dan informasi melalui chat bot,” paparnya.

Baca juga:  Pemajuan Usadha Bali Harus Dilaksanakan dari Hulu ke Hilir

Direktur Operasional, Teddy Setiawan, mengatakan literasi terkait digital banking terus digencarkan. Diutarakan nasabah melakukan pembayaran melalui sejumlah channel yang disediakan BJB sehingga tidak perlu datang ke kantor BJB. “Kami sudah siap dengan digital banking,” tegasnya.

Efisiensi layanan pada 2019 ini sudah menggunakan e-form untuk pembukaan rekening. Pada akhir tahun ini cash recycling machine (CRM) juga akan dioperasikan sehingga nasabah bisa setor dan tarik tunai.
Kalau mau ambil tunai di teller akan dikenakan biaya sehingga penggunaan ATM bisa dimaksimalkan. “Kita akan bergerak ke digitalisasi untuk lebih efisien,” lanjutnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *