DENPASAR, BALIPOST.com – Sanur Village Festival XIV yang berlangsung lima hari ditutup secara resmi oleh Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang ditandai dengan pemukulan gong, Minggu (25/8) malam. Jaya Negara menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pelaksanaan festival tahunan yang telah terselanggara sebanyak 14 kali.
“SVF merupakan sebuah kegiatan promosi kreatif yang semakin menunjukan kualitas dan telah memberikan dampak ekonomi yang luar biasa,” katanya.
Ketua I Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) I Gusti Agung Alit Kencana mengatakan berbagai program dan kegiatan telah dilakukan di antaranya olahraga, permainan, kesenian, bazaar kuliner, musik, malam budaya, serta green program. “Serangkaian SVF kami masih akan menggelar program ‘post event’ yakni Open Cross Country pada September dan International Triathlon pada November 2019,” katanya saat memberikan sambutan.
Ia menjelaskan SVF yang masuk 10 besar kalender kegiatan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mendapatkan pujian dari Menpar sebagai ‘benchmark’ pariwisata berbasis masyarakat terbaik di Indonesia.
Ketua Umum Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau akrab disapa Gusde mengatakan telah menerima kunjungan Bupati Banyuwangi yang menginginkan adanya kerjasama sister festival. Bupati Mentawai juga akan melakukan studi lanjutan berkenaan dengan kepariwisataan dan inovasi pemanfaatan bambu seperti tema festival kali ini. “Kami sangat terbuka dengan berbagai kerja sama dan kesepahaman untuk meningkatkan pariwisata dan potensi masyarakat di masing-masing wilayah,” katanya.
Pada hari terakhir, Minggu sore, digelar pawai budaya di sepanjang Jl. Danau Tamblingan yang melibatkan banjar dan hotel di kawasan Sanur. Ikut pula peserta tamu dari kesenian Jegog Lelateng, Kabupaten Jembrana serta Okokan dari Kediri, Tabanan.
Seusai penutupan, ribuan pengunjung menyaksikan hiburan di dua panggung yang menghadirkan penyanyi Anggis Devaki, Old Taroo Band, Isyana Saraswati, Navicula, dan Joni Agung & Double T. (Asmara Putera/balipost)