NEGARA, BALIPOST.com – Diduga akibat percikan api dari semak belukar yang terbakar, pabrik pengolahan serabut kelapa di Banjar Anyar, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Selasa (27/8) mengalami kebakaran. Untungnya, api yang sudah mulai menjalar dan membakar bahan-bahan yang mudah terbakar bisa segera dipadamkan.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memastikan api benar-benar padam. Dari informasi, api diketahui muncul di dalam areal pabrik penuh dengan bahan sabut kelapa itu sekitar pukul 16.00 Wita.

Baca juga:  Ogoh-ogoh Ramah Lingkungan Berbahan "Sambuk"

Titik api terlihat dari sisi timur gudang. Lantaran angin yang cukup kencang, api semakin besar disertai kepulan asap. Belum diketahui pasti penyebab terbakarnya lahan di dalam areal pabrik tersebut.

Namun disinyalir ada percikan api dari semak belukar yang terbakar di luar pabrik. Sehingga meskipun hanya bara api kecil, namun lantaran di dalam areal pabrik banyak bahan mudah terbakar, api dengan mudah menyala.

Salah seorang karyawan pabrik, Putu Pedoman, menyebut pertama kali ia melihat api dari atas tembok. Kemudian bara api itu jatuh ke dalam areal pabrik dan membakar serabut kelapa yang ada dalam gudang.

Baca juga:  Disdikpora Jembrana "Warning" Kepsek : Jangan Ada Pungli PPDB

Panik dengan kondisi tersebut, puluhan karyawan yang berada di pabrik beramai-ramai memadamkan api dengan air yang ada. Selain upaya dari karyawan pabrik, tak berselang lama kemudian, datang tiga unit mobil pemadam kebakaran membantu memadamkan api.

Untungnya api segera bisa dipadamkan sebelum merembet ke tumpukan serabut kelapa yang hendak diolah.

Kepala Perlindungan Masyarakat Satpol PP Jembrana, I Putu Pranajaya mengatakan mobil pemadam diterjunkan selain memadamkan api yang membakar juga memastikan seluruh bagian sudut atau titik pabrik aman. Petugas menyemprot di air ke sejumlah bagian gudang.

Baca juga:  Minimarket dan Toko Daging di Sanur Terbakar

Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan bara api masih tersisa hingga menimbulkan kebakaran lagi. “Kita pastikan agar tidak muncul lagi api,” terang Pranajaya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *