MANGUPURA, BALIPOST.com – Gerakan Suksma Bali pada 2019 ini kembali akan dilaksanakan. Dengan mengambil tema, “memuliakan air” untuk tahun ini, kegiatan Suksma Bali mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali.
Kegiatan ini akan dikolaborasikan dengan program pemerintah untuk bersama-sama berterima kasih kepada Bali dalam bentuk Suksma Parahyangan, Suksma Pawongan, dan Suksma Palemahan.
Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA), Ramia Adnyana, Jumat (30/8), mengatakan, IHGMA sangat mendukung kegiatan Suksma Bali. Untuk tahun ini, pihaknya akan melibatkan lebih banyak anggota IHGMA.
Sesuai dengan tema tahun ini, Bali sebagai destinasi wisata, sangat membutuhkan kualitas yang terjaga. Sehingga bisa menunjukkan kelas dan kualitas sebagai destinasi dunia. “Bali yang sekarang menduduki rangking 4 dunia diharapkan bisa kembali menjadi rangking 1,” harapnya.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan, dengan memperoleh banyak keuntungan dari pariwisata, tentu wajib untuk berterima kasih. Filosofi “Suksma Bali,” kata dia, adalah mengucapkan rasa syukur atas kenikmatan yang selama ini diperoleh.
Ini juga sejalan dengan program pemerintah yang ingin menyucikan alam, sumber daya air maupun budaya yang sesuai visi Gubernur Bali. “Sejalan dengan program itulah kami sangat mengapresiasi komponen pariwisata sudah mengemas suksma Bali dengan tema memuliakan air ini,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra sebagai perwakilan pemerintah Badung mengapresiasi kegiatan ini. Pihaknya menyebutkan, untuk menjaga lingkungan, Kabupaten Badung sudah mempunyai program, setiap minggu pertama setiap bulannya, yaitu melalui gerakan serentak (gertak) Badung Bersih.
Utuk masalah air, memang kata dia menjadi persoalan ke depan. Mengingat kebutuhan air untuk industri pariwisata cukup tinggi.
Untuk itu, perlu dilakukan penghijauan untuk menjaga cadangan air tanah. Mengingat cadangan air tanah saat ini sudah mulai turun. “Untuk itu imbauan untuk melestarikan Sumber daya air ini harus terus digaungkan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani. Pihaknya juga sangat mendukung gerakan Suksma Bali ini.
Karena tujuannya menyampaikan terimakasi kepada alam ini perlu tetap dilakukan untuk pariwisata ke depannya. Tidak hanya bersih pantai, sampah plastik juga menjadi perhatian.
Kota Denpasar kata dia, sejak 17 Agustus 2019, sudah melakukan gerakan 1.000 tumbler. “Dalam hal ini, seluruh stakeholder diajak mulai membawa tumbler sendiri untuk membawa minuman,” pungkasnya.
Suksma Bali ini diharapkan akan menjadi event tahunan Bali untuk bagaimana menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pulau Bali tercinta ini. Kata “Suksma Bali” ini memiliki taksu yang amat kuat sehingga patut didukung oleh semua stakeholder Bali.
Berterima kasih atau ber-Suksma Parahyangan, Suksma Pawongan, dan Suksma Palemahan merupakan bentuk pengimplementasian Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mempunyai arti menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan karma dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia. (Yudi Karnaedi/balipost)