DENPASAR, BALIPOST.com – Drama kolosal “Gajah Mada Reborn” yang diperankan 200 orang seniman mampu memukau ribuan penikmat seni di Panggung Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Sabtu (31/8) malam. Bahkan, pergelaran drama kolosal persembahan Sanggar Pancer Langiit serangkaian peringatan HUT ke-71 Bali Post ini disaksikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, beserta pejabat kabupaten/kota se-Bali dan tamu undangan VVIP lainnya.

Pergelaran yang memadukan keindahan gerak tari, puisi, komedi dan musik, serta mengeksplorasi keindahan kostum karnaval ini diawali penampilan enerjik seniman teater yang juga dikenal sebagai penyair mantra, Ni Putu Putri Suastini. Istri Gubernur Bali ini membaca puisi ciptaannya sendiri yang berjudul “Merah Putih”.

Puisi yang digarap selama 2 hari ini menceritakan kisah kejayaan Patih Gajah Mada yang mampu mempersatukan Nusantara. Dalam drama kolosal ini, Patih Gajah Mada diperankan oleh seniman muda asal Klungkung, Wayan Gde Sumantasuama yang merupakan mahasiswa ISI Denpasar.

Baca juga:  Pasar Rakyat Gianyar Mesti Tawarkan Produk Lokal
Pementasan drama kolosal “Gajah Mada Reborn,” Sabtu (31/8). (BP/edi)

Sedangkan Ratu Tribhuwanatunggadewi diperankan oleh Anak Agung Mas Sudarningsih, S.Sn., M.Pd. Drama kolosal yang dikoordinatori oleh I.B. Eka Harista, S.Pd. ini mengisahkan tentang semangat dan tekad Gajah Mada yang merupakan Patih Amengkubhumi di Kerajaan Majapahit untuk mempersatukan Nusantara.

Meskipuan berbagai ancaman, tantangan dan gangguan senantiasa menyertai perjuangannya dalam mewujudkan cita-citanya mempersatukan Bumi Nusantara di bawah panji-panji kebesaran Majapahit. Lewat pergelaran ini, diharapkan segenap komponen anak bangsa terinspirasi dan meneladani spirit Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapanya agar tetap mampu menjaga tegaknya Nusantara. “Kisah heroisme Gajah Mada ini akan selalu kontekstual sampai kapanpun, karena di dalamnya terkandung semangat persatuan yang kental,” tandas Eka Harista seusai pergelaran.

Baca juga:  SOP Kedatangan Wisman Diminta Sesuaikan Karakteristik Negaranya

Sebagai pemeran Patih Gajah Mada, Wayan Gde Sumantasuama mengaku senang dan bangga bisa diberikan kesempatan tampil dihadapan Gubernur Bali dan pejabat daerah lainnya. Apalagi, memerankan tokoh Patih Gajah Mada yang merupakan tokoh penting dalam mempersatukan Nusantara.

Hal sama juga dirasakan Anak Agung Mas Sudarningsih yang memerankan Ratu Tribhuwanatunggadewi. “Ini merupakan kesempatan emas bagi kami bisa menghibur masyarakat Bali yang disaksikan langsung Gubernur Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Penertiban Parkir Liar di Denpasar, Puluhan Kendaraan Ditindak
Kolaborasi Celekontong Emas dan Cedil meramaikan drama kolosal “Gajah Mada Reborn” di Ardha Candra, Art Center, Sabtu (31/8). (BP/edi)

Di samping menampilkan karya-karya kreatif Pancer Langiit yang dikemas dalam gerak tari nan atraktif, pergelaran Gajah Mada Reborn juga disemarakkan dengan penampilan komedian papan atas Bali, Cedil dan Celekontong Mas. Meskipun diberikan ruang yang lapang untuk bereksplorasi, materi lawakan mereka yang tetap sejalan dengan tema sentral pergelaran mampu mengocok perut penonton.

Dalam pergelaran ini, Pancer Langiit juga berkolaborasi dengan Sekaa Okokan Brahma Diva Kencana (BDK) yang tampil di sesi parade Tari Nusantara, sekaligus merupakan babak penutup. Selain itu, juga tampil sejumlah penyanyi pop Bali pendukung, seperti Raka Sidan feat. Ocha, Ayu Saraswati, Lebri Partami, Bayu KW dan ditutup grup band ternama Navicula. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *