TABANAN, BALIPOST.com – Suasana duka masih tampak menyelimuti keluarga besar I Gede Ketut Artika, salah satu pemancing yang menjadi korban ganasnya ombak besar pantai Tanah Lot, Selasa (3/9). Bahkan saat proses pencarian yang dilakukan oleh petugas serta warga masing-masing desa, tampak kerabat korban setia menunggu untuk menunggu informasi keberadaan korban.

Korban yang juga menjadi mangku di merajan kawitan keluarga di Pandak serta presayang ring pura Puseh Pandak Gede ini memang memiliki hobi memancing. Pihak keluarga pun tidak memiliki firasat apapun sebelum kejadian naas yang menimpa korban.

Baca juga:  Kasus Aktif COVID-19 Capai Seratusan Orang, Bupati Eka Sebut Pertimbangkan Berlakukan PSBB

Hanya saja menurut penuturan sepupu korban yang biasa dipanggil bu Agus Adityaputra, korban Gede Artika sebenarnya sudah dilarang mancing karena dalam kondisi batuk. Namun korban tetap saja pergi mancing bersama teman sesama pemancing. “Istri sama anaknya sempat melarang karena saat itu korban sakit batuk, tetapi tetap saja dia diam pergi mancing,” tuturnya.

Ia pun kaget setelah mendengar kabar, jika korban terseret arus gelombang saat memancing. “Malam sekitar jam 12 tiba tiba saya dibangunkan oleh saudara sambil mengatakan pak lik hanyut, saudara saya sampai gemetaran memberi informasi itu,” ucapnya.

Baca juga:  Melasti Pengurip Gumi, Bule Juga "Ngayah" Bersih Sampah

Bahkan dimata iparnya yang bernama Gede Ketut Suala, korban Artika merupaka sosok yang polos dan ramah. Korban pun sering berbagi ikan hasil tangkapannya. “Setiap ketemu saya di toko diatas (areal kawasan tanah lot) ia kerap membagi ikan yang didapat,” ucapnya.

Larangan pergi memancing rupanya tidak hanya untuk korban Artika, pasalnya keluarga dari korban Wayan Sumiarta juga sempat melarang. Seperti disamping ipar korban Sumiarta, Made Sumarta, ibunya sempat melarang korban memancing lantaran saat itu rahina kajeng Kliwon.

Baca juga:  Tabanan Sisakan Satu Kasus Positif COVID-19

Namun korban tetap nekat pergi memancing. Kini keluarga besar kedua korban hanya pasrah dan menganggap kejadian ini sebagai musibah. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *