MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Giri Prasta mengharapkan agar Generasi muda Hindu senantiasa ‘eling’ (ingat) dengan budaya asli Bali tetapi tidak lupa juga mengikuti perkembangan jaman. “Era globalisasi harus kita ikuti tetapi jangan sampai tercabut dari akar adat dan budaya kita,” demikian diungkapkan Bupati Giri Prasta saat memberikan materi kuliah umum dihadapan 652 mahasiswa baru Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Selasa (3/9).
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta memaparkan Peran Pemerintah Kabupaten Badung dalam meningkatkan SDM Umat Hindu. “Dengan kebijakan politik anggaran selaku Bupati menerapkan implementasi kegiatan keagamaan khususnya agama hindu, yang pertama Pemkab Badung telah mendirikan PAUD dan TK Berbahasa Ibu/Bahasa Bali. Karena bagi Bupati Giri Prasta Bahasa Bali wajib, Bahasa Indonesia laksanakan karena kita NKRI sedangkan untuk bahasa asing lainnya pelajari,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan tentang pembangunan Taman Bumi Banten yang berlokasi di Pelaba Pura Puncak Tedung seluas 19 Hektar. “Ini kami lakukan agar kebutuhan akan sarana upacara dapat kita penuhi sendiri, bahkan kami sekarang sudah menerapkan taman usada, yang merupakan taman dengan tanaman organik yang bisa dijadikan obat-obatan tradisional,” paparnya.
Sebagai penutup Giri Prasta menjelaskan komitmen Badung sejak 2016 setiap hari kamis menggunakan aksara Bali, berbusana adat Bali dan berbahasa Bali. “Inilah kebijakan dasar yang kami lakukan di Kabupaten Badung, termasuk kami memiliki 534 sekaa teruna, setiap memperingati HUT kami memberikan bantuan dana motivasi Rp 24 Juta dan kebutuhan sekaa teruna lainya untuk pelestarian adat, seni dan budaya kita selaku Pemerintah Given sepenuhnya,” tambahnya.
Sementara Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IHDN Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M. Ag dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih dan penghargaan stinggi-tingginya kepada Bupati Badung yang telah berkesempatan hadir untuk memberikan pembekalan kuliah umum kepada mahasiswa upanayana. “Dapat kami laporkan kegiatan mahasiswa upanayana ini adalah merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh kampus IHDN, jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan ini 652 orang dari berbagai provinsi di Indonesia diantaranya dari Maluku, Sulawesi dan Sumatera,” katanya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari diisi dengan berbagai kegiatan salah satunya kegiatan bakti sosial dan pada tanggal 7-September akan dilaksanakan pewintenan di Pura luhur Uluwatu. Ini merupakan tradisi yang sudah dari dulu berjalan terhadap mahasiswa baru yang akan kuliah di IHDN Denpasar.
Pihaknya juga menambahkan untuk tahun ini, IHDN memilih Bupati Badung sebagai narasumber dengan pertimbangan melihat sosok beliau sebagai Pemimpin yang memiliki komitmen dengan pembangunan hindu khususnya serta perhatiannya terhadap generasi muda. “Semoga apa yang beliau sampaikan bisa menjadi acuan dan motivasi untuk kita semua, terutama kaum muda IHDN Denpasar,” ungkapnya.
Kegiatan paparan Bupati Badung ini dilaksanakan dalam rangka OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) tahun ajaran baru 2019 dengan tema ‘Nangun Jana Kertih Loka Samgraha Nusantara’ yang memiliki makna Membangun SDM Hindu berkualitas yang nusantara.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor IHDN Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M. Ag beserta civitas akademika IHDN Denpasar dan Mahasiswa Upanayana (Masayu) tahun 2019, serta hadir mendampingi Bupati Kabag Humas Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta. (Adv/balipost)