MANGUPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster merasa gembira Bali dipercaya untuk ketiga kalinya menjadi tempat diadakannya forum parlemen dunia bertajuk World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) pada 4-5 September 2019 di Bali, yang tahun ini akan mengangkat tema “Combating inequality through Social and Financial Inclusion”.
Penegasan disampaikan Wayan Koster saat mendampingi Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla membuka WPFSD di Hotel Patra Bali, Rabu (4/9). Hadir antara lain Ketua Parlemen dan perwakilan organisasi internasional dari berbagai negara di dunia, antara lain Ketua Parlemen Portugal, Gambia, Timor Leste, Arab Saudi, dan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Gabriella Cuevas Barron.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI selaku Chair WPFSD, Nurhayati Ali Assegaf melaporkan tentang progress yang dicapai dalam SDGS selama ini.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo bertindak selaku keynote speaker, yang pada forum kali ini membahas beberapa topik diskusi antara lain: peran infrastruktur dan inovasi industri dalam mendukung peluang pembangunan yang merata, bagaimana memastikan akses warga pedesaan terhadap suplai air dan sanitasi yang bersih dan sehat, serta pentingnya memperkuat kerja sama dalam mendukung keuangan inklusif.
Sementara itu, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla saat membuka forum parlemen dunia bertajuk World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) mengatakan tugas dan peran parlemen yang mempunyai kewenangan legislasi, anggaran dan pengawasan sangat penting sebagai faktor keseimbangan atas jalannya pemerintahan. “Saya mendorong semua delegasi parlemen negara sahabat untuk aktif berpartisipasi dalam konfernsi ini,” ucap JK.
Ada tiga hal yang diitekankan JK dalam pidato sambutannya. Yaitu isu pertama, adalah bagaimana infrastruktur dan inovasi industri dapat menciptakan kesempatan yang sama pada semua negara. Sebab, pada saat ini perubahan mendasar teknologi industri menjadi sangat penting untuk kebersamaan semua negara. “Untuk kemajuan bersama yang menjadi tujuan forum ini maka semua harus memiliki pandangan dan sikap bersama,” ucap JK.
Juga isu kedua mengenai mewujudkan program air bersih di perdesaan. Tentu harus diawali dengan memiliki sistem yang baik. Banyak negara yang telah berhasil dalam sistem itu, tapi banyak juga negara yang belum berhasil. “Air bersih adalah pangkal pokok untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” imbuhnya.
Isu ketiga yakni memastikan kehidupan yang sehat untuk semua, dan pembangunan kota dan pemukiman yang inkulusif, serta mengurangi ketimpangan. Pada isu ini, JK menekankan perlunya meningkatkan kemitraan keuangan yang inklusif.
Sebab menurutnya, tidak ada negara maju tanpa dukungan finansial, karena itulah layanan jasa keuangan harus terbuka luas. Akses keuangan bagi masyarakatuntuk mejukan perekonoimanharus terbuka. “Saya harap duskusi ini menjadi produktif dan bermanfaat, meningkatkan kemitraan untuk tujuan SDGS,” tegas JK.
Pada hari kedua, Gubernur Bali I Wayan Koster akan menjamu peserta forum parlemen dunia WPFSD di Rumah Dinas Gubernur Bali di Gedung Jaya Sabha, Renon. (Hardianto/balipost)