Melalui tulisan ini, saya sampaikan imbauan kepada para bendesa/pangempon pura kahyangan jagat di Bali yang merupakan DTW (daya tarik wisata), pengelola DTW, dinas pariwisata kabupaten/kota terkait hal ini telah terjadi tiga kali di Bali, tempat suci kita dilecehkan wisatawan asing, karena kita terlalu bangga dan terlena dengan pujian Bali Island of God, dan lain-lainnya. Serta silau dengan kemilaunya dolar, sehingga kita tidak fanatik dengan wisatawan asing yang masuk ke areal tempat suci kita berswafoto dan ada pula yang pra-wedding.
Mari kita saat ini ikuti seruan dari Gubernur Bali di media cetak, wisatawan asing yang mencemarkan tempat suci agar dipulangkan paksa ke negaranya. Agar setiap kejadian pelecehan tidak seolah-olah jadi pembiaran oleh aparat terkait.
Juga saya mohon kepada pecalang, para ASN Bali, pemangku pura kahyangan jagat yang merupakan ujung tombak pemerhati tempat suci (pura), mari kita dukung imbauan Bapak Gubernur Bali (sumber harian Bali Post tanggal 14 Agustus 2019).
I Wayan Murna
Jl.Pucuk Arjuna No.24
Baler Bale Agung, Kebon, Negara, Jembrana