MANGUPURA, BALIPOST.com – Kepanikan sempat terjadi di area airside Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Jumat (6/9) sore. Pasalnya, sebuah bus milik Gapura Angkasa terbakar di area Ground Support Equipment (GSE) bandara.
Kondisi itu tidak berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Hal ini ditegaskan General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jumat (6/9).
Diungkapkannya, pada prinsipnya kondisi saat ini di lokasi sudah aman. Aktivitas penerbangan baik dari sisi darat maupun udara tidak terganggu dan sudah sangat kondusif. Kronologis kejadian berawal dari laporan yang diterima pada pukul 13.24 Wita dengan posisi bus berada pada parking 23. Berkat kesigapan dan kecepatan petugas PKP-PK dibantu petugas aviation security, pada pukul 13.45 atau dalam waktu 21 menit api berhasil dipadamkan.
Menurut Herry, fasilitas pelayanan penumpang juga tidak terdampak. Hanya di bagian luar terminal yang mungkin terkena asap. Saat itu juga dilakukan normalisasi sehingga seluruh fasilitas bisa digunakan kembali. “Tetapi yang paling pokok yang ingin kami sampaikan bahwa kejadian ini tidak berdampak pada operasional pelayanan penerbangan dan fasilitas pelayanan terhadap penumpang pesawat,” tegasnya.
Plt. Kaotband IV Edison Saragih menjelaskan, terkait terbakarnya bus milik Gapura Angkasa ini, pihaknya akan mengumpulkan data-data, baik dari gambar CCTV maupun data lainnya. “Sesuai dengan tugas wewenang, kami akan melaksanakan investigasi terkait laporan, rekaman CCTV, dan data terkait yang nantinya dianalisa. Kami cari tahu yang menyebabkan terjadinya kebakaran itu,” pungkasnya.
Hasil sementara, belum bisa disimpulkan penyebabnya, karena baru diterima data-datanya. Untuk ivestigasi, pihaknya akan melakukan secepatnya. Hasilnya diharapkan bisa diselesaikan maksimal dua atau tiga hari. “Nanti akan didalami lagi melalui data-data yang diterima,” ujarnya.
Sementara itu, GM Gapura Angkasa Denpasar I Ketut Dedy Hariyanto menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden ini. Bus nomor 8 yang terbakar tersebut sebelumnya baru selesai digunakan membawa penumpang dan parkir di parking 23. Untuk proses boarding, bus itu kembali menerima panggilan untuk melayani penerbangan berikutnya.
Saat akan memulai pekerjaan, ketika menghidupkan engine, ternyata bus tidak bisa menyala. Pihak driver berusaha menghubungi mekanik dan sambil menunggu dilakukan pengecekan kondisi aki di bagian belakang mobil. Saat itu ternyata sudah ada api di bagian belakang. Dengan refleks sopir mengambil alat pemadam. Dua buah alat pemadam dengan kapasitas 3 kg digunakan untuk memadamkan api. Ternyata usahanya tidak membuahkan hasil.
Dedy melanjutkan, pihak driver segera mencari pertolongan untuk menghubungi pemadam kebakaran. Dengan bantuan petugas pemadam kebakaran, hanya dalam beberapa menit api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. ”Kondisi bus yang terbakar masih laik jalan. Sesuai protap, kendaraan ini rutin dicek setiap hari,” jelasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)