GIANYAR, BALIPOST.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gianyar terus berupaya meningkatkan pelayanan, dengan memperbaiki kebocoran pada jaringan air. Meski demikian, hingga Agustus tahun ini, tingkat kebocoran meningkat menjadi 43,39 persen, dibandingkan kebocoran sepanjang 2018 yang menyentuh 39,85 persen.
Direktur Teknik PDAM Gianyar I Wayan Suastika menyatakan, pihaknya memasang target menurunkan kebocoran 35 persen tahun ini. Ia optimis target tersebut tercapai dalam sisa waktu tahun 2019. ”Kami segera lakukan perbaikan,“ ujarnya ditemui usai acara pengundian hadiah serangkaian HUT ke-27 PDAM Gianyar, Selasa (10/9).
Untuk mempercepat penanganan kebocoran itu, pihaknya sudah melakukan step test ke seluruh jaringan. Jaringan PDAM Gianyar yang memiliki panjang 1.195 meter, sekitar 90 persennya sudah dilakukan step test. “ Hasilnya, 21 persen pipa berpotensi bocor,“ katanya.
Pipa yang potensial bocor itu, disebabkan sejumlah faktor, seperti usia, terjepit akar pohon, dan jalur yang tidak memenuhi standar. Pipa pada jalur yang tidak memenuhi standar ini dulu di tengah, namun sekarang ada dekat got.
Guna mengoptimalkan pelayanan, pihaknya juga sudah memetakan kawasan menjadi 51 zona. Dari jumlah itu diketahui enam zona kerap mengalami gangguan pada jam tertentu. “Kami sudah berupaya melakukan skenario perbaikan agar pelayanan tidak tergangu, misal dilakukan saling suplai antarsumber air,“ jelasnya.
Menurutnya, saat ini sejumlah sumber mata air juga mengalami penurunan. Tercatat dari 53 sumber air PDAM yang ada di seluruh Gianyar, tiga mengalami penurunan, yaitu di Babakan 1, Temaga Waja, dan Tegal Saat. Penurunan debit ini kerap terjadi, tetapi biasanya tidak berlangsung lama. (Manik Astajaya/balipost)