GIANYAR, BALIPOST.com – Jajaran Polres Gianyar bersama TNI dari Kodim 1616/Gianyar menjamin kemanan warga Papua dan Papua Barat yang kini tinggal di kawasan seni ini. Aparat pun kerap kali mengunjungi warga yang dominan berstatus pelajar itu.
Kepala SMK Negeri 2 Sukawati I Gusti Ngurah Made Umbara, S.T., M.Pd., mengatakan, siswa asal Papua betah mengikuti pembelajaran di SMK Negeri 2 Sukawati. Sekolah sebagai ujung tombak misi pendidikan, hendaknya digunakan hanya untuk tujuan pendidikan, tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan. ”Kami yakin siswa yang berasal dari luar Bali utamanya dari wilayah Papua merasa betah dan nyaman bersekolah di sini,” ujarnya, Selasa (10/9).
Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan berkewajiban menciptakan sekolah sebagai wawasan wiyatamandala (lingkungan pendidikan pengajaran). Dunia Pendidikan tidak mengenal asal siswa, suku, agama, ras, dan golongan. Semua hak siswa sebagai anak didik dan kewajiban siswa sama.
Umbara menambahkan, selama mengenyam pandidikan di SMK Negeri 2 Sukawati, siswa asal Papua taat terhadap aturan sekolah. “Mereka juga aktif dalam kegiatan belajar-mengajar dan bersosialisasi dengan teman di lingkungan sekolah, ” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo menjamin keamanan dan toleransi warga Papua yang tinggal di wilayah hukum Kabupaten Gianyar. Warga Papua yang tinggal di wilayah Gianyar tidak usah takut dengan keamanan dirinya. “Toleransi antarwarga di Kabupaten Gianyar selama ini sangat tinggi. Tidak pernah terjadi konfrontasi SARA,” ucapnya didampingi Kasubag Humas Polres Gianyar Iptu I Ketut Suarnata Selasa kemarin.
Guna memastikan keamanan tersebut, pihaknya rutin turun ke komunitas warga Papua dan sekolah untuk memantau dan memastikan keamananan warga Papua. Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk menjalin komunikasi dengan warga Papua yang ada di setiap desa.
Di tempat terpisah, Kasdim 1616/Gianyar Mayor Inf. I Gede Merta Sentosa menyatakan, warga Papua dan Papua Barat yang tinggal d wilayah Gianyar tidak terpengaruh dengan kondisi yang terjadi di Papua. “Saya yakin warga Papua yang ada di sini merasa nyaman dan aman, sehingga tetap bisa beraktifivas seperti biasa,“ sebutnya.
Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau warga Papua dan Papua Barat yang tinggal di Gianyar untuk tidak terpengaruh dengan informasi yang belum jelas kebenarannya. “Saya harap pilah mana yang baik dan tidak. Saya yakin mereka bisa berpikir dewasa, dan tidak mudah terpengaruh hal negatif yang belum jelas kebenarannya,“ tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)