AMLAPURA, BALIPOST.com – Pesisir Pantai Ujung, Desa Ujung Pesisi, Karangasem, terkikis abrasi. Kondisi itu membuat para nelayan khawatir. Pasalnya, jukung atau perahu mereka sering kali rusak akibat terbentur batu penahan ombak ketika hendak merapat ke pantai.
Salah seorang nelayan, Ahmad Dahlan, saat dijumpai, Selasa (10/9), mengatakan, abrasi yang terjadi menyebabkan batu penahan ombak di pesisir menganga ke permukan. Hal ini membuat para nelayan waswas saat hendak merapatkan perahunya ketika ada terjangan ombak besar.
“Kami khawatir ketika ada ombak besar. Sebab, ketika kami merapatkan perahu, hantaman gelombang akan mendorong berahu ke pesisir sehingga menabrak batu-batu penahanan ombak. Kalau sudah menabrak batu, perahu pasti rusak. Bahkan, bisa patah sehingga tidak dapat dipakai melaut lagi,” ungkapnya.
Atas kondisi itu, Dahlan bersama nelayan lainnya sudah menyampaikan kepada petugas dari Pemkab Karangasem yang datang ke pantai ini. Akan tetapi sampai sekarang belum ada respons dari pemerintah untuk melakukan perbaikan.
Menurutnya, pemerintah bisa membuat batu pemecah gelombang. Nelayan siap urunan untuk mengerahkan alat berat guna merapikan batu-batu yang menganga tidak beraturan saat ini. “Sempat diukur, tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang. Kami harap ada perhatian pemerintah, karena bukan untuk nelayan saja, tapi buat semuanya,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)