Guru SDN 2 Tenganan menunjukkan tempat penampungan air di kamar mandi siswa yang tidak ada airnya. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Musim kemarau panjang tidak hanya membuat masyarakat di sejumlah wilayah di Kabupaten Karangasem kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Krisis air bersih juga melanda SDN 2 Tenganan, Manggis. Akibatnya, siswa dan guru kesulitan buang air kecil dan air besar. Kondisi ini memaksa para guru membawa air bersih memakai jerigen ke sekolah.

Guru SDN 2 Tenganan Ni Nengah Rasmin mengungkapkan, sekolahnya mengalami krisis air bersih sejak tiga bulan terakhir. “Sebelumnya sekolah kami mengandalkan air sungai. Mungkin karena musim kemarau, debit air mengecil. Bahkan, sekarang sama sekali tidak ada air di sekolah,” ucapnya, Selasa (10/9).

Baca juga:  XL Axiata Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Sulsel

Menurutnya, musim kemarau tahun ini kondisinya paling parah. Pasalnya, saat ini di sekolah sama sekali tidak ada air di kamar mandi. Sebelumnya juga mengalami krisis air, namun tidak selama ini. Paling lama tiga hari, setelah itu air ada kembali. “Sekarang sampai tiga bulan tidak ada air,” katanya.

Kondisi ini cukup mengganggu siswa yang hendak buang air kecil dan BAB. Makanya, ketika siswa hendak buang air kecil dan BAB, terpaksa disuruh lari ke tegalan milik warga yang ada di dekat sekolah. “Mau gimana lagi, kondisinya seperti ini. Toilet ada dua, tapi tidak ada airnya,” jelasnya.

Baca juga:  Kolaborasi Jadi Kunci Penanganan "Plastic Waste"

Sementara itu, para guru membawa air dari rumah masing-masing memakai jerigen. Sebab, toilet yang ada di ruang guru kondisinya sama, tidak ada air. “Kalau tidak begitu, akan sulit ketika hendak buang air kecil dan BAB,” tambah Rasmin seraya berharap sekolahnya mendapat bantuan air bersih dari pemerintah. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *