SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah desa di wilayah kepulauan Nusa Penida, sudah lama kesulitan memperoleh akses internet. Kondisi demikian membuat perkembangan wilayah yang tanpa signal (blank spot), sulit berkembang, bahkan sudah kerap dikeluhkan warga sekitar dan wisatawan.
Kondisi ini pun menjadi perhatian Menteri BUMN Rini Sumarno. Ia meminta Direktur PT Indonesia Comnet Plus (Icon+), sebagai anak perusahaan PT PLN, untuk menangani secepatnya persoalan itu sampai tuntas.
Instruksi tersebut langsung disampaikan Menteri Rini Sumarno, dihadapan Direktur Utama Icon+ Hikmat Dradjat, saat peresmian Ides (Internet Masuk Desa) cafe yang dipusatkan di Balai Desa Adat Sidayu Tojan, Klungkung, Selasa (10/9). Atas situasi itu, Rini Sumarno mengaku dalam waktu dekat akan turun langsung ke Nusa Penida.
Ia mengaku penasaran dengan kondisi sesungguhnya pulau yang dikenal dengan keindahan alamnya itu. “Oktober ini saya pastikan akan ke Nusa Penida. Sebelum saya ke sana, tolong Icon+ tuntaskan persoalan blank spot di Nusa Penida,” kata Rini Sumarno.
Terkait hal ini, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengatakan kehadiran Icon+ sangat penting bagi masyarakat Klungkung. Terutama masyarakat perdesaan, karena telah membuka peluang akses masyarakat untuk mendapatkan informasi terkini.
Masyarakat tidak hanya menerima informasi, tetapi sekarang masyarakat dapat juga menginformasikan potensi yang dimiliki, sehingga akan membuka peluang usaha ekonomi bagi masyarakat pedesaan. Namun, hambatan terbesar pengembangan jaringan infrastruktur komunikasi ada di Kecamatan Nusa Penida, karena masuk dalam kawasan 3T yaitu : daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
Di Kecamatan Nusa Penida terdapat empat desa yang benar-benar tanpa signal (blank spot) yaitu Desa Sekartaji, Desa Suana, Desa Klumpu, Desa Batukandik. “Kedatangan Ibu Menteri, tentu mempunyai harapan besar untuk mengatasi blank spot di Nusa Penida. Padahal di satu sisi Nusa Penida mempunyai potensi yang luar biasa, yang bisa menjadikan pendapatan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klungkung,” kata Bupati Suwirta.
Direktur Utama Icon+, Hikmat Dradjat, mengaku siap turun langsung ke Nusa Penida untuk menyelesaikan persoalan blank spot tersebut, bersinergi dengan PLN sebagai induk perusahaan Icon+. Secara nasional, pihaknya menegaskan menargetkan 15 ribu desa sudah terlayani akses internet tahun ini.
Bahkan, khusus untuk Bali, dia menegaskan persoalan akses internet masuk desa bisa tuntas tahun depan. Saat ini kendalanya bukan terkait demografi wilayah, melainkan hanya kendala waktu yang terbatas. Sebab, menurutnya sepanjang suatu daerah ada tiang listrik, maka disana pasti bisa terpasang akses internet. “Jadi, target kami kemana pun kita pergi ada Ides (Internet Masuk Desa),” katanya. (Bagiarta/balipost)