Ilustrasi. (BP/dok)

Oleh Putu Krisna Adwitya Sanjaya

Dengan membuat roadmap making Indonesia 4.0, pemerintah telah berfokus pada 5 sektor serta mendorong 10 prioritas nasional yang diharapkan dapat mengejar ketertinggalan dari perubahan revolusi industri ini. Kementerian Perindustrian melalui making program Indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yakni: (1) Perbaikan alur aliran barang dan material, (2) Desain ulang zona industri, (3) Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability), (4) Memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), (5) Membangun infrastruktur digital nasional, (6) Menarik minat investasi asing, (7) Peningkatan kualitas sumber daya manusia, (8) Pembangunan ekosistem inovasi, (9) Insentif untuk investasi teknologi, (10) Harmonisasi aturan dan kebijakan.

Dalam era digital seperti saat ini dibutuhkan kemampuan yang berbeda dibandingkan era sebelumnya. Penguasaan Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat penting dalam era ini.

Untuk menghindari dampak negatif yang mungkin terjadi, masyarakat mau tidak mau suka tidak suka harus mengimplementasikan teknologi informasi ke dalam kegiatan usahanya. Jika tidak maka akan semakin tertinggal jauh.

Revolusi industri juga memunculkan ekonomi berbasis teknologi atau yang lebih dikenal dengan ekonomi digital. Untuk itu, pelaku usaha harus mulai menerapkan sistem digital dalam menjalankan kegiatannya.

Banyak sekali peranan Teknologi Informasi di antaranya adalah dapat meningkatkan transformasi bisnis melalui kecepatan, ketepatan, dan efisiensi pertukaran informasi dalam jumlah yang besar.

Penggunaan TI sudah sejak lama diimplementasikan dalam penyusunan laporan keuangan. Kombinasi teknologi informasi dan akuntansi kemudian melahirkan bahasan mengenai Sistem Informasi Akuntansi (SIA). SIA yang didesain dengan baik dapat menambah nilai organisasi dengan: (1) Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa, (2) Meningkatkan efisiensi, (3) Berbagi pengetahuan, (4) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokan, (5) Meningkatkan struktur pengendalian internal, (6) Meningkatkan proses pengambilan keputusan yang tepat.

Baca juga:  Setan atau Kesetanan

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena teknologi ini menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer sehingga teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Penggunaan teknologi komputer dalam akuntansi telah lumrah dan menjadi semakin penting terutama dalam menyongsong revolusi industri 4.0.

Banyak software keuangan yang telah beredar dan dipergunakan oleh kalangan bisnis di Indonesia. Secara umum software dibuat untuk tujuan memudahkan pengguna untuk mencatat transaksinya, memudahkan membuat laporan keuangan, memudahkan melacak transaksi dan banyak kemudahan lainnya dengan menggunakan software keuangan tersebut.

Dengan penggunaan software keuangan selain memudahkan pekerjaan pembukuan seperti yang dijelaskan di atas, juga dapat memberi kesan bisnis tersebut dikelola dengan profesional. Pencatatan utang dan piutang diorganisasi dengan baik, sehingga customer yang ingin mengonfirmasi data dapat dengan mudah dilakukan penelusuran data.

Selain dapat menghindari adanya kerugian sebagai akibat dari buruknya pencatatan, hal ini juga akan memunculkan kepercayaan bagi lembaga tersebut. Dengan banyaknya keuntungan menggunakan software, diharapkan pemilik bisnis atau pengelola aktivitas usaha dapat menggunakannya.

Keberadaan Lembaga Usaha Berbasis komunitas sebagai contoh Lembaga Keuangan Komunitas Adat (Baca: LPD) secara langsung maupun tidak langsung diharapkan mampu memberikan makna dalam kehidupan para prajuru-nya maupun krama adat yang merupakan nasabahnya. Melalui program deposito, kredit, dan tabungan, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) mampu menyerap dana krama desa adat untuk disimpan di lembaga ini serta diharapkan mampu menjadi sarana meningkatkan denyut nadi perekonomian desa, mengingat LPD hingga Septermber 2018 asetnya sudah mencapai Rp 22 triliun lebih. Secara de facto kuantitas aset ini juga mengandung makna kepercayaan yang tinggi yang diberikan oleh krama bagi sebuah lembaga keuangan.

Baca juga:  Era Baru dan Profesi Akuntan

Langkah strategis yang perlu dilakukan adalah pengembangan mutu sumber daya manusia berjiwa wirausaha, pengaktualisasian teknologi informasi terkini, akses pendanaan berbiaya rendah, dan pemasaran secara agresif. Kemudian, diikuti dengan upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas secara berkelanjutan sedemikian rupa sehingga mampu membangkitkan daya saing. Pemberdayaan Lembaga Komunitas Adat merupakan salah satu terobosan inovatif yang harus terus digalakkan dan diperluas cakupan subtansinya demi upaya untuk pemerataan pendapatan, penurunan tingkat kemiskinan di Bali agar sesuai dengan buku III Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019.

Sasaran pengurangan tingkat kemiskinan dalam buku III Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 adalah 4,0 – 2,9 persen, sedangkan pada tahun 2013 tingkat kemiskinan di Provinsi Bali adalah 4,49 persen. Selama kurun waktu 2014-2019, Provinsi Bali harus menurunkan persentase penduduk miskin 1,05 poin persentase atau 0,18 poin persen per tahun.

Teknologi informasi secara prinsipil adalah suatu item teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan berkualitas. Suatu sistem teknologi informasi wajib mendukung tujuan utama suatu entitas bisnis yakni mencapai profit.

Tujuan sistem informasi dari suatu entitas bisnis haruslah selaras dan terintegrasi sehingga sistem mampu mendukung tujuan yang ingin dicapai. Selanjutnya, informasi jadi bernilai apabila telah dianalisis dengan cermat. Perangkat lunak atau software yang digunakan untuk menghasilkan informasi harus mencocokkan dengan bisnis proses perusahaan yang dimaksud.

Sistem informasi keuangan merupakan sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam organisasi atau perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan. Bagian item keuangan itu merupakan semacam denyut nadi bagi entitas bisnis.

Baca juga:  Melek Budaya di Era Digital

Suatu manajemen keuangan bertujuan untuk mengelola sumber daya keuangan perusahaan menjadi optimal dan memberikan keuntungan yang maksimal serta mampu  meminimalkan risiko yang akan terjadi. Keuangan perusahaan bila disimpan terus-menerus maka akan mengalami kerugian, sebaiknya keuangan ‘’dialirkan’’ kembali agar menghasilkan profit, sehingga sistem informasi keuangan yang berbasis teknologi akan sangat berperan dalam proses pengembangan entitas bisnis dalam hal ini lembaga keuangan (LPD).

Struktur organisasi dari level manajemen puncak mampu melakukan proses pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge) yang dapat digunakan sebagai bagian dari proses untuk mengambil keputusan sehingga keputusan yang diambil terstruktur dan terarah (executive information system). Kecepatan menyajikan informasi yang tepat dan akurat juga menjadi alat bantu bagi manajemen dalam membuat keputusan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Tantangan paling berat adalah kesiapan tiap satuan entitas bisnis untuk menyiapkan rencana dan strategi untuk menghadapi persaingan yang lebih global. Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam entitas bisnis sangat penting untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas bisnis.

Penerapan teknologi informasi sangat urgen untuk dilaksanakan mengingat teknologi informasi memiliki peran strategis bagi tata kelola maupun pengembangan suatu entitas bisnis termasuk LPD, terutama dalam bidang keuangan. Peranan teknologi informasi dalam bidang keuangan diyakini mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas, mengembangkan kinerja perusahaan, untuk perlindungan aset dan meningkatkan produktivitas usaha, mempermudah pekerjaan serta diharapkan mampu menjadi jangkar perekonomian desa adat secara terkhusus.

Penulis, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Universitas Hindu Indonesia

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *