DENPASAR, BALIPOST.com – Fenomena malas membuang sampah pada tempatnya, menjadi inspirasi beberapa mahasiswa di perguruan tinggi di Denpasar ini menciptakan smart trashbin Arduino. Sebuah tempat sampah yang bisa bergerak fleksibel dan membuka tutup secara terkoneksi dengan mereka yang hendak membuang sampah.
Agung Prabowo (23) bersama teman-temannya pada awalnya mendapat tugas dari Direktur kampusnya untuk menciptakan sebuah alat memudahkan manusia. Kepedulian terhadap sampah, membuatnya memiliki ide membuat tempat sampah portable. “Di akhir semester 4, kita dapat tantangan dari direktur untuk bikin suatu karya. Kita kumpulin semua ide-ide dari beberapa teman mahasiswa,” tuturnya ketika ditemui Selasa (10/9).
Produk tersebut diciptakannya 2 bulan lalu ketika akan beranjak ke semester 5. Ia melihat adanya masalah lingkungan dan sampah yang telah menjadi permasalahan klasik. “Karena kita lihatnya teman-teman yang lain sering buang sampah sembarangan. Makanya kita mikir buat tempat sampah yang otomatis karena ini pakai roda dan bisa juga buka tutup otomatis,” ungkapnya.
Tempat sampah ini dirancang untuk sampah kering dengan kapasitas penampungan 6 liter. Sampah kering itu meliputi plastik, kertas, kain karena akan merusak komponen kalau dimasukkan sampah basah meskipun sudah ada pelindungnya. “Cuma kita tidak menyarankan itu, jadi lebih diperuntukkan untuk di indoor saja, perkantoran,” pungkasnya.
Smart trashbin ini dilengkapi roda sehingga dapat berjalan mendekati si pembuang sampah. Pembuang sampah cukup hanya mendownload aplikasi controllernya di playstore.
Terhubungnya pembuang sampah dengan tempat sampah adalah melalui Bluetooth di smartphone masing – masing. “Kalau untuk di outdoor mungkin medannya tidak bagus, berbatu, takutnya jadi selip,” imbuhnya.
Setelah tahap awal menentukan ide selesai, selanjutnya ia bersama tim melakukan pemrograman dan pengkodingan. Lalu disiapkan alat dan bahan.
Semua bahan dan komponen dirangkai. “Lalu kita tes pakai koding. Memang tidak langsung berhasil. Ada beberapa proses, ada beberapa komponen yang tidak sesuai spek, kita ganti. Terutama pengkodingan itu yang jadi tantangan sih,” cetusnya.
Sementara aplikasi untuk menghubungkan smart trashbin Arduino dengan smartphone pembuang sampah sudah ada di Playstore. “Jadi tim kami yang berjumlah 7 orang, ada yang melakukan pengkodingan, pemrograman, merakit, dan juga ada finishing,” bebernya.
Menurutnya, perilaku membuang sampah sembarangan karena orang malas ke tempat sampah. Sehingga dibuat alat yang memudahkan orang untuk membuang sampah pada tempatnya. “Alasan keterbatasan tempat, tempat sampah ini bisa ditaruh di pojok. Ketika kita ingin membuang sampah kita bisa terkoneksi dengan tong sampah, secara tidak langsung ada keinginan kita untuk sadar membuang sampah dan lingkungan,” jelasnya. (Citta Maya/balipost)