NEGARA, BALIPOST.com – Jasad seorang pria, Saiful Bahri, (27) asal Dusun Bunder RT 1/RW 15 Kecamatan Pakusari, Jember, Jawa Timur yang ditemukan mengambang di Selat Bali, Sabtu (14/9) siang, akhirnya dijemput istri korban. Istri korban, Diana Siska Febrianti (27) datang menjemput jenasah korban dikamar jenazah RSU Negara.
Dari informasi Minggu (15/9), istri korban mengaku sebelum ditemukan mengambang dalam kondisi tidak bernyawa, suaminya yang berkerja sebagai buruh di salah satu proyek di Jalan Pidada Ubung Denpasar, sempat pamit dari kost sekitar pukul 06.00 Wita. Ia mengenakan pakaian lengkap, namun tidak diketahui jelas tujuannya.
Istri korban yang mengaku sudah merantau bersama korban ke Bali selama enam tahun itu menuturkan korban memang sering mengeluh masalah ekonomi. Hingga kini masih tinggal menumpang di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Jember.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogi Paramagita dikonfirmasi Minggu menyatakan jenazah ayah satu anak ini, setelah dijemput istrinya, sudah dibawa ke rumah duka di Jember, Minggu (15/9) dinihari. Menurutnya pihak keluarga mengambilnya sekitar pukul 01.00 Wita.
Kendati penyebab kematian korban belum diketahui, namun pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan menolak untuk dilakukan outopsi. “Katanya mereka memang sering ribut dan korban sering mengeluhkan masalah ekonomi. Tapi keluarga menolak jenazah korban diautopsi,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, jasad warga Jember, Jawa Timur ini ditemukan oleh nelayan yang sedang memancing di Gilimanuk, Sabtu (14/9) siang. Jasad korban ditemukan, Ismail (32) asal Kalipuro, Banyuwangi dan Sukir (43) Lingkungan Penginuman, Gilimanuk saat perjalanan kembali ke darat menggunakan jukung.
Mayat tersebut mengambang sekitar 300 meter dari bibir pantai Monumen Lintas Laut Jawa-Bali, Cekik, Gilimanuk. Selanjutnya mayat laki-laki tersebut diangkut menggunakan jukung milik Sukir dan dibawa ke pantai Gilimanuk. (Surya Dharma/balipost)