GIANYAR, BALIPOST.com – Warga Saba diresahkan dengan informasi seorang siswa SD setempat yang diduga mengalami percobaan penculikan. Anak berinisial GDMP itu diduga alami percobaan penculikan oleh orang tak dikenal yang membawa sepeda motor.
Meski enggan dilaporkan ke aparat kepolisian, kasus tersebut kini coba didalami oleh aparat desa setempat. Kelian Dinas Banjar Banda, I Kadek Merta Anggara, Minggu (15/9) membenarkan adanya informasi dugaan penculikan yang dialami anak di banjarnya.
Dikatakan, menurut keterangan si anak, dugaan percobaan penculikan itu terjadi pada Sabtu (7/9) lalu sekitar pukul 18.00 Wita. “Sudah Sabtu lalu, namun baru diketahui sejak tiga hari belakangan ini. Karena waktu awal kejadian korban yang masih duduk di kelas empat SD ini baru cerita kepada orang tuanya,” paparnya.
Diakui cerita si anak ini pun dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut, hingga cukup meresahkan orang tua dari desa setempat. Sementara Merta baru mendapat laporan terkait informasi itu pada Sabtu (14/9).
Menyikapi keresahan warga, ia bersama aparat desa beserta Babinsa dan Bhabinkamtibmas akhirnya mendatangi si anak yang baru duduk di sekolah dasar itu. Upaya ini dilakukan untuk memastikan pengakuan tersebut. “Dari pengakuan korban memang benar ia sempat dibekap mulutnya dengan tisu saat ia mengalami kecelakaan menggunakan sepeda gayungnya,” katanya.
Menurutnya dugaan penculikan itu terjadi di seputaran perbatasan Banjar Banda dengan Bonbiyu. Awal kejadiannya saat GDMP sedang bersepeda mengalami kecelakaan dengan dua orang terduga pelaku yang menggunakan sepeda motor.
Saat korban jatuh, si pelaku ini menolong korban sambil menutup mulut korban menggunakan tisu yang diduga berisi bius. Di waktu bersamaan, sejumlah warga banyak yang datang sehingga diduga pelaku mengurungkan aksinya, dan GDMP bisa diselamatkan dikira hanya jatuh biasa.
Sedangkan sepekan berlalu, korban baru bercerita orang yang diajaknya tabrakan tersebut sempat menutup mulutnya menggunakan tisu yang berisi bius. “Untuk kasus ini masih kita dalami dan belum dilaporkan ke pihak kepolisian, agar kita juga tidak gegabah dan menimbulkan berita hoax nantinya,” katanya.
Sementara Kapolsek Blahbatuh, Kompol Ketut Dwikora mengatakan polisi meliputi Babin, intel hingga reskrim Polsek Blahbatuh sudah turun mendalami informasi tersebut. Alhasil perwira melati satu dipundaknya ini pun memastikan tidak ada insiden percobaan penculikan. “Itu (penculikan, red) tidak ada. Miskomunikasi saja, antara anak itu dengan yang disangka pelaku,” tegasnya.
Kompol Dwikora mengatakan sesuai hasil penelusuran polisi yang terjadi bukanlah penculikan. Kala itu sesunguhnya GDMP ini ditolong oleh orang yang diduga pelaku. “Kejadianya di dekat Bonbiyu, padahal dia ditolong karena rumahnya jauh, begitu dekat rumahnya (Balai Banjar Banda-red) terjadi serempetan, selanjutnya anak ini langsung turun dan lari, kalau pelaku bermaksud menolong ngapain dibawa ke dekat rumah korban,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)