Cok Ace (kanan) dan Yoga Iswara. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gerakan Suksma Bali tahun ini bergulir untuk kedua kalinya. Gerakan yang mengajak dan mengedukasi semua elemen menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali diapresiasi banyak kalangan. Dukungan dan partisipasi pun mengalir. Tahun ini puluhan ribu orang akan bergerak menjaga alam Bali.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak semua pihak untuk mendukung Gerakan “Suksma Bali” 2019. Gerakan ini mengajak masyarakat Bali untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pulau Dewata.

Kata Suksma Bali juga disebut memiliki taksu yang amat kuat sehingga patut didukung oleh semua stakeholder Bali. “Wujud terimakasihnya seperti apa? Ada banyak kegiatan, misalnya terhadap alam melalui kegiatan bersih-bersih, penghijauan, memperbaiki terumbu karang yang rusak dan sebagainya, yang intinya merupakan tindakan nyata terhadap alam Bali,” ujar pria yang akrab disapa Cok Ace ini saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).

Menurut Cok Ace, ucapan terima kasih itu pun tidak hanya ditujukan kepada alam Bali yang selama ini telah memberikan kehidupan dan kenikmatan bagi seluruh masyarakat Bali. Tapi juga bisa untuk orang atau kelompok orang yang telah berjasa terhadap Bali.

Baca juga:  Mengembalikan Pariwisata Budaya

Misalnya dengan memberikan penghargaan, kunjungan ke beberapa sulinggih, veteran, dan sebagainya. “Tentunya ucapan terima kasih juga kita sampaikan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang selama ini telah memberikan kita kedamaian, kesempatan untuk menjalankan kehidupan di tanah Bali ini,” jelas mantan Bupati Gianyar ini.

Sementara itu, Steering Committee Suksma Bali 2019, Yoga Iswara, BBA., BBM., MM., CHA mengatakan Suksma Bali atau gerakan terima kasih kepada Bali ini merupakan inisiasi Paiketan Krama Bali pada 2018 lalu. Yakni untuk mewujudkan sebuah karya nyata dengan harapan semua stakeholders dapat mengekspresikan terima kasihnya lebih rekat secara kejiwaan dan lebih kongkrit secara kekiniannya. “Gerakan Suksma Bali 2018 telah berjalan dengan baik atas dukungan semua pihak dengan outcomenya adalah Zero Waste for Single Plastic Use, atau deklarasi bersama dalam pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai,” ujarnya.

Baca juga:  Libatkan Ratusan Anak Binaan, Toya Devasya Gelar Aksi Bersih Sampah

Tahun ini, lanjut Yoga Iswara, Gerakan Suksma Bali 2019 yang akan kembali dilaksanakan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali. Suksma Bali akan dikolaborasikan dengan program-program Pemerintah untuk bersama-sama berterima kasih kepada Bali dalam bentuk Suksma Parahyangan, Suksma Pawongan dan Suksma Palemahan.

Ini sekaligus bentuk pengimplementasian “Nangun Sat Kerthi Loka Bali“ yang mempunyai arti menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan karma dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia. “Indonesian Hotel General Manager chapter Bali tahun ini kembali mendapatkan kepercayaan untuk mengemban tugas ini, tentunya juga atas dukungan semua stakeholder pariwisata dan non-pariwisata termasuk juga lembaga lembaga swadaya masyarakat,” imbuhnya.

Menurut Yoga Iswara, ada tiga kegiatan utama tahun ini. Pertama, berpartisipasi dalam kegiatan “World Clean Up Day” pada Sabtu (21/9) sebagai wujud berterima kasih kepada alam/suksma palemahan. Kegiatan bersih-bersih di 9 kabupaten/kota ini melibatkan seluruh industri pariwisata, baik yang terkait langsung maupun tidak, dunia pendidikan, LSM, dan masyarakat lokal.

Baca juga:  Teknisi Wifi Curi Berlian Warga di Desa Batubulan Kangin

Kedua, akan diadakan simposium pada 17 Oktober 2019 yang mengambil tema “Menjaga dan Menyelamatkan Keberlangsungan Air Bali.” Ketiga, di penghujung tahun akan diadakan social dan charity dinner pada 6 Desember 2019. “Saat itu akan ada penganugerahan award kepada tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi besar kepada Pulau Bali,” ucapnya.

Yoga Iswara menambahkan, Suksma Bali dirancang menjadi acara tahunan tetap dan diharapkan ke depan bisa menjadi tradisi tambahan bagi masyarakat khususnya di kalangan industri pariwisata maupun non pariwisata. Gerakan yang berkesinambungan juga diharapkan tercipta destinasi Bali yang semakin berkualitas dan berkelanjutan. Di samping untuk memupuk kebersamaan dan sebagai refleksi dukungan terhadap budaya, lingkungan, dan seluruh masyarakat Bali. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *