TABANAN, BALIPOST.com – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIV/2019 di Kabupaten Tabanan telah berakhir. Gelaran olahraga dua tahunan ini ditutup Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali Wayan Koster di Garuda Wisnu Serasi, Tabanan, Kamis (19/9).
Kontingen Badung mempertahankan gelar juara umum untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut dengan meraih 157 medali emas, 107 perak, dan 94 perunggu. Kota Denpasar berada di posisi kedua dengan perolehan 107 emas, 113 perak, dan 110 perunggu.
Tabanan selaku tuan rumah berhasil menorehkan kebanggaan tersendiri, lantaran merangkak naik ke peringkat kelima dengan torehan 29 emas, 32 perak, dan 68 perunggu. Pada Porprov Bali 2017 di Gianyar, Tabanan menjadi juru kunci atau berada di posisi kesembilan. Kali ini kontingen Bangli berada di posisi terakhir mengantongi 9 emas, 17 perak, dan 47 perunggu atau kalah perolehan perak dan perunggu dari kontingen Karangasem.
Ketua Panitia Induk Porprov Bali I Komang Gede Sanjaya menyampaikan, bagi masyarakat Tabanan, Porprov XIV 2019 adalah tonggak sejarah yang tidak terlupakan. Selain untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah Porprov, kontingen Tabanan lepas dari predikat juru kunci yang selama ini melekat. “Dalam Porprov kali ini terjadi 10 pemecahan rekor pada cabor atletik dan 21 di renang,” ucapnya.
Sanjaya berharap dengan raihan prestasi ini pengembangan dan pembinaan olahraga di Bali semakin meningkat. Salah satunya menggelar kompetisi secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa terus melahirkan atlet berprestasi dan merata di seluruh Bali.
Pada kesempatan itu juga disampaikan atlet dan kontingen terbaik versi SIWO PWI Bali. Atlet terbaik putra diraih I Kadek Rico Vergian Dinatha (Denpasar) dari cabor tembak, sedangkan terbaik putri Ni Putu Nanda Sekarini (cricket) asal Gianyar. Sementara kontingen favorit disabet Tabanan.
Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Dewa Made Indra menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada panitia dan masyarakat Kabupaten Tabanan atas kerja kerasnya sehingga Porprov Bali XIV dapat terlaksana dengan baik, lancar, dan sukses. Atlet yang mampu meraih prestasi terbaik jangan cepat berpuas diri tetapi terus meningkatkan kualitas dan potensi yang dimiliki. Sebab, setahun lagi ada ajang olahraga lebih tinggi yakni PON 2020 di Papua.
“Ini merupakan tantangan bagi para atlet, apakah bisa sampai ke sana atau tidak. Saya yakin para atlet belum puas dan ingin meraih target yang lebih tinggi. Apalagi posisi Bali di tingkat nasional selalu meningkat yakni di peringkat enam besar,” ujarnya. Penutupan Porprov Bali XIV ditandai penurunan bendera Porprov dan pemadaman api obor. (Dewi Puspawati/balipost)