Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa menyerahkan SK Guru Besar kepada Prof. Dr. I.B. Gde Udiyana, SE.,M.Si.,Ak., disaksikan oleh Ketua Yayasan Handayani, Dr. IB. Radendra Suastama, SH.,MH., Jumat (20/9). (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sekolah Tinggi Ilmu Managemen Indonesia (STIMI) Handayani Denpasar terus meningkatkan kualitas dan kepercayaan publik melalui kegiatan Tri Dharma maupun non-akademik. Berita gembira terkini dari Sekolah Tinggi Manajemen pertama di Bali ini adalah dicapainya jabatan akademik tertinggi (Guru Besar / Profesor) oleh salah satu Dosen STIMI Handayani Denpasar, Dr. IB Gede Udiyana, SE., M.Si., Ak.

Gede Udiyana yang kini juga menjabat Ketua STIMI Handayani Denpasar telah menduduki jabatan akademik tertinggi bagi seorang dosen, yaitu Guru Besar atau Profesor. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Ristek Dikti yang telah secara resmi diserahkan oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII, Prof. Dr. Nengah Dasi Astawa kepada yang bersangkutan di Kantor LLDikti Wilayah VIII, Jumat (20/9).

Baca juga:  Bersaing di RSCC 2019, SMAN 2 Wakili Bali di Kompetisi Nasional

Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar, Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, SH., MH. mengaku bangga dan bahagia atas pencapaian jabatan akademis Profesor oleh salah seorang dosen STIMI Handayani Denpasar. Tentu hal ini membuktikan bahwa kualitas STIMI Handayani Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali tidak kalah dengan perguruan tinggi lainnya.

Namun di sisi lain, pihaknya berpesan agar gelar yang diraihnya tersebut tidak menjadi kebanggan berlebihan. Karena sesungguhnya jabatan profesor adalah hal yang sangat biasa atau lazim di perguruan tinggi lain.

Meskipun jabatan profesor memang seharusnya menjadi sasaran yang diupayakan oleh semua dosen. “Ibarat dalam dunia militer atau kepolisian, maka semestinya semua serdadu atau polisi bercita-cita dan berusaha seoptimal mungkin untuk bisa menjadi jenderal. Tentu melalui kinerja dan kualitas kerja mereka,” tandas Radendra.

Baca juga:  STIMI Handayani Gelar Workshop Kurikulum Kampus Merdeka

Kepala LLDikti Wilayah VIII Bali-Nusra, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa mengapresiasi jabatan akademik tertinggi yang dicapai Ketua STIMI Handayani Denpasar. Diharapkan prestasi ini diikuti perguruan tinggi swasta (PTS) lain di Pulau Dewata.

Sebab, dari 60 PTS di Bali, baru tiga perguruan tinggi swasta yang dipimpin Guru Besar. Ketiga PTS itu meliputi STIMI Handayani Denpasar, Universitas Warmadewa, dan Universitas Hindu Indonesia.

Dasi Astawa mengemukakan, LLDikti Wilayah VIII memiliki setidaknya 360 dosen di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur yang menyandang gelar Doktor. Dari jumlah itu, 10 hingga 15 dosen masuk dalam proses menuju Guru Besar. Pihaknya memastikan keberadaan Profesor disebuah PTS akan memberikan value dan benefit positif kepada PTS bersangkutan. “Kehadiran Guru Besar bagi STIMI memiliki makna yang luar biasa, arena langsung bisa mengangkat posisi kampusnya, baik ditingkat rangking, maupun akreditasinya,” ujarnya.

Baca juga:  Raka Sudewi Menangi Pemilihan Rektor Unud

Sementara itu, Ketua STIMI Handayani Denpasar, Prof. Gede Udiyana berkomitmen mendedikasikan hasil penelitiannya bagi lembaga, dan masyarakat. Melalui penelitian berbasis manajemen pariwisata yang secara spesifik membahas strategi, inovasi pengembangan usaha-usaha di sektor pariwisata alam atau pantai, ia ingin geliat usaha bidang kepariwisataan di Bali semakin meningkat. Sehingga hal berbanding lurus terhadap upaya meminimalisasi ketimpangan ekonomi masyarakat. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *