MANGUPURA, BALIPOST.com – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ikut terlibat dalam World Cleanup Day di areal Pantai Kuta, Sabtu (21/9). Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini bahkan tak sungkan memungut langsung sampah dengan tangannya dan menjajal loader pengangkut sampah.

World Cleanup Day serangkaian kegiatan Suksma Bali ini juga melibatkan belasan ribu masyarakat, mulai dari siswa sekolah, stakeholder pariwisata, LSM lingkungan, hingga ASN Pemprov Bali dan Pemkab Badung.

“Saya harap acara ini tidak hanya merupakan seremonial belaka, tapi betul-betul merupakan gaya hidup kita bersama untuk selalu menjaga kebersihan,” ujar Cok Ace.

Baca juga:  Pantai Kuta Diprediksi Lautan Manusia, Ini Pengaturan Lalin saat Malam Tahun Baru

Dikatakan, alam khususnya Pantai Kuta telah banyak memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Bali. Terbukti dengan berdirinya beberapa perusahaan di sepanjang pantai yang telah menyumbang miliaran rupiah untuk PAD Kabupaten Badung khususnya. Selanjutnya, dari PAD tersebut kemudian dinikmati bersama oleh masyarakat.

“Oleh sebab itu, saya mengimbau semuanya menjaga alam ini sebaik-baiknya agar kita selalu diberikan juga kesejahteraan,” jelas Cok Ace yang menyebut World Cleanup Day sejalan dan merupakan implementasi visi Pemprov Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Ketua Panitia World Cleanup Day Provinsi Bali 2019, Agus Suananda mengatakan, World Cleanup Day kali ini merupakan pelaksanaan kedua di Indonesia khususnya Bali. Tahun lalu, Indonesia menyumbang hampir 42 persen relawan dari total 18 juta partisipan di dunia. Sedangkan tahun ini, hampir 13 ribu relawan digerakkan di seluruh Indonesia.

Baca juga:  Tarian Sakral Bali yang Dilarang Dipentaskan di Luar Ritus Agama

“Bukan semata-mata jumlahnya yang akan kita tingkatkan, tapi yang terpenting program ini menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat kita kedepan supaya negeri yang kita cintai, supaya pulau yang kita cintai tambah bersih dan bebas sampah kedepan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra mengatakan siswa sekolah juga dilibatkan untuk mengedukasi mereka sejak dini. Sebab, untuk menumbuhkan kebiasaan peduli dengan lingkungan membutuhkan proses.

Baca juga:  Aturan Disosialisasikan, Jangan Sampai Bali Sibuk Mendeportasi WNA

“Ini juga nanti dipakai sebagai promosi bagaimana masyarakat Indonesia, Bali dan Badung khususnya sudah berpartisipasi menangani masalah sampah. Bagian daripada bagaimana masyarakat itu terlibat dan peduli terhadap sampah ini,” ujarnya.

Dari pantauan, sampah yang berhasil dikumpulkan selama kurang lebih satu jam meliputi sampah basah seperti botol berisi air dan gelas plastik bekas minuman, serta sampah kering seperti daun kering, puntung rokok, dan kertas. Tak hanya di Badung yang dipusatkan di Pantai Kuta, aksi bersih-bersih ini sebetulnya dilakukan serentak di 9 kabupaten/kota. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *