DENPASAR, BALIPOST.com – Apresiasi terhadap kinerja pemerintahan Gubernur Wayan Koster dan Wakilnya, Cok Ace, tidak hanya datang dari elemen krama Bali. Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) secara khusus menyampaikan dukungan dan komitmennya mengawal langkah Gubernur Koster mewujudkan harmoni Bali.
Program ini dinilai selain sejalan dengan komitmen dunia internasional membangun peradaban yang harmoni dan berkelanjutan juga bentuk pengingatan kepada manusia untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistemnya. Dukungan IA ITB ini juga sejalan dengan harapan berbagai elemen masyarakat Bali yang menaruh harapan besar terhadap pencapaian program Gubernur Bali Wayan Koster mewujudkan kesucian dan keharmonisan alam Bali, manusia Bali dan peradabannya.
Pandangan ini disampaikan secara khusus Ketua Umum IA ITB Dr. Ir. Ridwan Djamaludin kepada Bali Post saat dimintai komentarnya tentang pendekatan ‘’Nangun Sat Kerthi Lokal Bali’’ yang menjadi visi-misi Gubernur Bali Wayan Koster dalam menjaga Bali, Minggu (22/9). Ridwan Djamaludin menegaskan pihaknya bahkan sengaja melaksanakan Rapat Kerja Nasional Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (Rakernas IA ITB) 2019 di Bali karena berbagai pertimbangan khusus.
Di antaranya, katanya, bahwa teknologi adalah kunci dalam menghadapi masa depan dunia, termasuk untuk meningkatkan kesejahteraan manusia sambil tetap menjaga keberlanjutan pembangunan dan kelestarian lingkungan. “Bali adalah tempat yang tepat untuk menyeimbangkan aspek pembangunan dan kelestarian lingkungan, selain karena budaya luhur yang selama ini berkembang. Ini juga terkait dengan program Gubernur Wayan Koster dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Visi ini mengandung makna kemajuan yang lestari yang sejalan dengan motto ITB, yaitu in harmonia progression,’” tegasnya.
Pihaknya juga menilai visi Gubernur ini sarat dengan unsur penerapan Iptek yang berwawasan lingkungan, termasuk tentang pengendalian sampah, penggunaan energi bersih, dan upaya menjaga pelestarian sumber daya alam. “Kami jelas mengapresiasi terobosan dan pemikiran visioner salah satu alumni ITB yang kini menjadi Gubernur Bali. Dukungan dan apresiasi ini sebagai bentuk partisipasi langsung IA ITB menuju harmoni Bali,” jelasnya.
Dikatakannya, IA ITB sangat mendukung visi ini, dan akan memobilisasi sumber daya manusia yang relevan untuk menyukseskan program Pemerintah Provinsi Bali. “Bukan hanya karena Gubernur Wayan Koster adalah salah satu alumni ITB yang sukses memimpin masyarakat, namun juga karena gebrakan Gubernur Bali Wayan Koster sejalan dengan gerakan global Sustainable Development Goals,” jelasnya.
Sebagai bentuk apresiasi Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) mendaulat Gubernur Bali untuk menerima Ganesha Yasa Kerthi Utama, sebuah penghargaan yang diberikan kepada alumni ITB atas dedikasinya kepada negara dengan menjabat sebagai kepala daerah. Penghargaan ini diserahkan Ketua Umum IA ITB Ridwan Djamaludin kepada Gubernur kelahiran Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng tersebut.
Penghargaan diterima Gubernur Koster yang juga alumni Fakultas Matematika dan IPA Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB) Angkatan 1981 dari kampus legendaris Tanah Air tersebut, dalam acara gala dinner bersama Ikatan Alumni ITB di Rumah Jabatan Gubernur Jayasabha, Denpasar, Sabtu (21/9) malam. Selain Gubernur Koster, penghargaan serupa juga diberikan kepada kepala daerah/wakil kepala daerah lain seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Bupati Bandung Gungun Gunawan, Wakil Wali Kota Bogor Dedi A Rahim, Wali Kota Payakumbuh Fahrizal Pahlevi, dan Bupati Agam Indra Catri.
Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menaruh apresiasi atas dukungan IA ITB terhadap gerakan Bali mengawal peradabannnya. Gerakan Bali Era Baru yang kini bergulir adalah sebuah dedikasi dan bakti terhadap tanah Bali dalam menjaga kesucian dan keharmonisan alam, budaya, manusia dana peradabannya.
Gubernur Koster mengatakan visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ merupakan sebuah visi besar dan holistik tentang pembangunan Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Muaranya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno.
Yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan yang diterapkan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Visi tersebut dimaksudkan untuk menuju Bali Era Baru dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama.
Yakni alam, krama dan kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi yang meliputi Atma Kerthi, Wana Kerthi, Danu Kerthi, Segara Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi. Demi terwujudnya visi pembangunan Bali tersebut, diperlukan peran dan dukungan semua pihak agar Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia terus dipandang baik dan berkualitas. “Saya berharap ikatan alumni dapat memberikan masukan, pikiran, ide-ide, konsep untuk pembangunan Bali. Karena Bali merupakan bagian dari dunia. Karena 40 persen wisata Indonesia itu pintu masuknya dari Bali,” ujarnya. (kmb/balipost)