Saya kaget membaca ketika Menpora Imam Nahrawi tersandung kasus korupsi. Ternyata korupsi terjadi bisa terjadi pada kementerian yang mengdepankan seportivitas dan kejujuran untuk menuju prestasi. Ini sangat memprihatinkan.
Jika selama ini pendekatan yang dilakukan dalam mengelola olahraga juga sarat dengan komisi dan suap, maka yang saya jadi paham jika prestasi olahraga nasional seperti sekarang ini. Sebagai warga negara, saya tetap mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kasus ini. Jika selama ini dana hibah dipermainkan untuk mendapatkan dana pribadi, saya mendukung siapa pun harus diusut entah menteri atau jajarannya.
Selama ini, kita berharap menteri menjadi panutan dalam menuju Indonesia bersih dan bebas korupsi. Kalau kenyataannya di Kementerian Olahraga dan Pemuda (Kemenpora) praktik korupsi itu terjadi, sekali lagi saya hanya bisa prihatin. Maka ketika kita hanya unggul sebagai komentator atas semua cabang olahraga, saya anggap wajar.
Kita juga terlalu sering dan sudah bosan mendengar perdebatan soal perebutan jabatan di pengembangan olahraga. Rasanya dengan kasus yang dibongkar KPK kali ini, cabang olahraga hendaknya dikelola oleh orang-orang yang punya integritas.
Jangan olahraga dijadikan rujukan politik, yang akhirnya olahraga juga dijadikan sumber pendanaan politik. Saya tetap berharap KPK membuka kasus ini dan menyampaikannya kepada publik.
Wayan Arsana
Gianyar, Bali