Bayi kembar siam tidak sempurna dilahirkan pasangan suami istri asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Senin (23/9). (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Seorang ibu asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, melahirkan anak ketiga yang kondisinya tidak normal. Bayi perempuan itu itu kembar siam (tubuhnya bersatu) yang tidak sempurna. Satu bayi lahir dengan organ tubuh lengkap. Hanya, pada dadanya ada bagian pinggul, kaki, dan tangan. Perut dan dadanya menyatu, serta tanpa organ kepala.

Informasi yang dikumpulkan di lapangan, bayi buah cinta pasangan suami istri (pasutri) Made Sujana (36) dan Kadek Gorsi (35) itu lahir di tempat praktik bidan swasta di Seririt pada Senin (23/9) sekitar pukul 03.00 Wita. Bayi ini diketahui memiliki berat tubuh 2,9 kilogram. Karena kembar siam dan ada organ dalam di luar tubuh, pasien kemudian dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng. Tim dokter IGD merawat bayi malang itu di ruang NICU, sedangkan ibunya menjalani perawatan di Ruang Melati.

Baca juga:  DPRD Klungkung Temukan Kondisi Sekolah Memprihatinkan di Nusa Penida

Salah satu anak pasutri itu, Luh Juni Astini (19), ditemui di rumah sakit mengaku terkejut setelah diberi tahu oleh ayahnya bahwa saudaranya lahir dengan kelainan. Astini menceritakan, saat mengandung ibunya rutin memeriksakan kehamilannya ke tempat praktik bidan swasta di Seririt. Sebelum jadwal lahir, ibunya pernah melakukan USG. Saat itu tidak diketahui ada tanda-tanda kandungan ibunya mengalami kelainan. Sementara jenis kelaminya sengaja tidak ditanyakan baik oleh ibu maupun bapaknya. “Saya tidak menyangka dan tidak tahu bagaimana nasib adik saya,” katanya.

Saudara kandung Kadek Gorsi, Wayan Sutini (40) juga menyebut selama hamil saudarnya itu rutin memeriksakan diri di bidan. Tidak ada tanda-tanda bayi yang dikandungnya mengalam kelainan. “Anak pertama dan kedua normal, tidak disangka yang ketiga ada kelainan. Waktu periksa dibilang normal. Ia hanya sempat mengeluh saat bersalin sulit duduk, dikira karena pengaruh bayi yang sudah mendekati lahir,” jelasnya.

Baca juga:  Kembali, Dua Pasien Observasi Corona Dirawat

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Gede Wiartana, M.Kes., didampingi Humas RSUD Ketut Budiantara mengatakan, pasian dirujuk ke rumah sakit sekitar pukul 05.41 Wita dengan kondisi tubuh lemah. Tim dokter di IGD melakukan perawatan di Ruang NICU dan mendapat asupan oksigen. Tim dokter masih melakukan observasi sebelum nantinya sang bayi dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Menurut Wiartana, dari observasi awal, kelahiran bayi kembar siam merupakan kasus langka. Posisi bagian tubuh yang menyatu persis pada dada. Tubuh yang menempel itu baru terbentuk pada bagian pinggul, kaki, dan tangan. Bagian kepala belum terbentuk. Selain itu, tim dokter menemukan organ dalam hati dan usus di luar tubuh sang bayi. “Kasus kembar siam tidak sempurna terjadi karena banyak faktor mulai dari kondisi asupan gizi dan proses pembuahan yang tidak sempurna,” ungkapnya.

Baca juga:  Terjerat Jaring Nelayan, Seekor Penyu Sisik Dilepasliarkan di Perancak

Menyusul kelahiran bayi kembar siam tidak sempurna itu, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG., langsung menjenguk ke IGD RSUD. Wakil Bupati didampingi Direktur RSUD dr. Gede Wiartana, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) IGN Mahapramana, serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Ketut Suwarmawan.

Wakil Bupati mengatakan, kelahiran kembar siam tidak sempurna ini tergolong kasus langka dan sifatnya berisiko. Ia minta tim dokter RSUD memberikan pelayanan optimal dan memfasilitasi untuk proses rujukan ke Sanglah. Terkait penyebab kelainan bawaan, Sutjidra menyebut jarak kelahiran anak pertama dengan yang kedua dan ketiga terlalu lama, sehingga memicu persalinan yang berisiko bagi ibu dan bayinya. Selain itu, kurangnya pemahaman bahwa usia 35 tahun tergolong kehamilan berisiko. ”Kejadian ini merupakan pengalaman agar pasutri memahami batas kehamilan yang normal secara medis,” tandasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *