BANGLI, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Buahan di Kintamani akan melaksanakan nyepi danau selama tiga hari. Selama pelaksanaan Nyepi Danau, krama setempat akan menghentikan seluruh aktivitas di Danau Batur seperti menangkap ikan, melakukan kegiatan di keramba jaring apung (KJA), dan aktivitas lainnya.
Bendesa Adat Buahan Made Antara mengatakan, Nyepi Danau dilaksanakan serangkaian upacara Pemarisudha Bumi, Danu Kertih, dan Rsi Gana yang akan digelar di Pura Danu Kuning, Sabtu (28/9). Nyepi Danau dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai 26 September.
Seperti pelaksanaan nyepi pada umumnya, dalam Nyepi Danau nanti krama Buahan akan menghentikan seluruh aktivitas di Danau Batur seperti menangkap ikan, melakukan kegiatan di KJA, dan aktivitas lainnya. “Kalau keluar rumah boleh, bertani boleh, hanya aktivitas di Danau Batur yang distop krama selama tiga hari,” jelasnya. Krama dari desa lainnya juga tidak dibolehkan melakukan aktivitas di Danau Batur yang wilayahnya ada di Desa Buahan.
Menurut Antara, Nyepi Desa ini bertujuan menyeimbangkan dan memberikan ketenangan bagi segala makhluk yang hidup di Danau Batur sebelum upacara Pemarisudha Bumi, Danu Kertih, dan Rsi Gana dilaksanakan bertepatan dengan rahinan Tilem Sasih Ketiga.
Upacara Pemarisudha Bumi, Danu Kertih, dan Rsi Gana baru pertama kali dilaksanakan krama Buahan. Tujuannya untuk mengharmoniskan alam dan menyucikan kembali Danau Batur yang sempat tercemar karena adanya kejadian salah pati belum lama ini. “Selama ini Danau Batur menjadi sumber kehidupan dan sumber rejeki masyarakat kami. Melalui upacara ini diharapkan masyarakat semakin paham bahwa Danau Batur patut disucikan, dipelihara, dan diamankan sumber dayanya,” paparnya.
Menjelang pelaksanaan upacara tersebut, krama Desa Buahan telah melakukan sejumlah persiapan seperti membuat sarana upacara. Persiapan berlangsung sejak 22 September lalu. (Swasrina/balipost)